SAROLANGUN - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sarolangun saat ini masih kekurangan fasilitas dan juga personel.
Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Sarolangun, Arsyad mengatakan, untuk perimbangan rasionalisasi antara fasilitas dan anggota Damkar kini masih sangat minim.
"Kendaraan kita di seluruh kabupaten ini hanya ada tujuh. Empat unit di sektor, yakni di sektor Mandiangin, Singkut, Muaro Limun, dan Bathin Vlll. Tiga lagi di Markas Komando Damkar Sarolangun," kata Arsyad, Selasa (14/12).
Menurut Arsyad, jumlah armada yang ada saat ini masih kurang. Begitu juga dengan jumlah personel, yang saat ini masih di bawah 100 orang. "Seharusnya 150 an orang," ujarnya.
Ditambahkan Arsyad, kurangnya fasilitas dan personel berdampak pada pelayanan. Menurut Arsyad, jika fasilitas dan jumlah personel memadai, maka pelayanan bisa maksimal.
Menyikapi hal ini, Arsyad mengatakan ke depan kita pihaknya akan berupaya meningkatkan tipologi Dinas Damkar dan Penyelamatan Sarolangun, yang saat ini masih tipe C.
"Kalau tipe A atau B anggota di atas 150 orang. Sedangkan kita saat ini personel hanya 64 orang, jauh dari cukup," kata Arsyad.
Sementara itu, untuk tahun 2022 nanti, pihaknya masih belum mendapat bekup penganggaran pengadaan barang ataupun kendaraan.
Mengingat kondisi anggara masih berdampak pandemi Covid-19, tentu pengalokasian tahun depan masih tertunda. "Tapi kita akan tetap memaksimalkan fungsi dari pada peralatan yang ada," sebutnya.
Arsyad mengungkap, setidaknya dalam setiap Kecamatan harus memiliki armada pemadaman dan penyelamatan. "Kalau kita ada 10 Kecamatan berarti 10 unit dan 10 unit lagi mobil yang harus stanbay di Mako Kabupaten untuk pelayanan yang lebih baik," pungkasnya.
