Karhutla Sebabkan 90,6 Hektare Lahan Mineral di Sarolangun Terbakar

- Kamis, 20 Januari 2022 | 08:05 WIB
Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis
Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis

 SAROLANGUN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Sarolangun tahun 2021 lalu tercatat menghanguskan 90,6 hektare lahan.

Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis mengatakan, meski menghanguskan puluhan hektare lahan mineral masyarakat, kebakaran hutan di wilayah Sarolangun masih tergolong bisa dikendalikan dengan baik.

"Ini dibuktikan dengan jumlah hotspot di tahun 2021 adalah 267 titik dengan 165 kali dan luas lahan 90,6 hektare," ujar Letkol Tomi, Kamis (20/1/2022).

Lahan mineral adalah tanah yang terbentuk dari bahan mineral, melalui proses pelapukan, baik secara fisis maupun kimia, dibantu pengaruh iklim, menyebabkan batuan terdisintegrasi menjadi bahan induk lepas, dan selanjutnya di bawah pengaruh proses pedogenesis berkembang menjadi tanah.

Dandim memastikan, untuk 90,6 hektare lahan itu bukan kategori lahan gambut, melainkan lahan mineral yang tidak berefek dan berdampak besar terhadap lainnya.

"Kalau lahan gambut, ini beresiko terhadap luasan dan waktu kebakaran itu lebih panjang," jelasnya.

Dandim mengharapkan, tahun 2022 ini kasus Karhutla bisa dikendalikan lebih baik lagi.

Pihaknya juga akan tetap berupaya mensosialisasikan dan menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Alhamdulillah setiap tahun angkanya menurun terus, dan kita harapkan kesadaran masyarakat ini bisa terus berkembang dengan baik," ungkapnya.

Dandim menyebutkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian apabila perlu melakukan penindakan bagi masyarakat yang melanggar.

Editor: Administrator

Terkini