KERINCI - Mayoritas desa di Kabupaten Kerinci saat ini telah mengalokasikan dana untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun sayangnya sejumlah BUMDes yang telah dibangun menggunakan dana desa justru tidak memberikan azas manfaat dan berakhir mubazir.
Informasinya, ada sejumlah desa yang memanfaatkan dana BUMDes untuk pembangunan lokasi wisata, kuliner, peternakan hingga toko. Namun, karena tidak baiknya perencanaan, BUMDes tersebut justru fakum dan tidak berfungsi.
Pantauan di lapangan, hanya beberapa BUMDes yang masih terbilang aktif sampai saat ini, untuk sektor wisata lokal, hanya nama BUMDes Taman Wisata Pendung Talanggenting (Pentagen) dan BUMDes Taman Bambu Desa Barusemerah yang diketahui saat ini.
Sementara untuk sektor lainnya, seperti peternakan, perdagangan dengan menggunaan dana BUMDes untuk pengelolaan toko, hingga tempat kuliner seperti cafe nyaris tidak terdengar sekali perkembangannya.
\"Kita sangat terkejut, sebagian besar desa sudah mengalokasikan dana BUMDESnya, tapi tidak berfungsi dengan baik, padahal keberadaan BUMDes sebagai penunjang pendapatan desa. Kalau cuma untuk SPJ saja mending tidak usah BUMDes,\" ungkap Reki warga Kerinci.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Kabupaten Kerinci, Sahril Hayadi membenarkan belum maksimalnya pengelolaan BUMDes di Kabupaten Kerinci.
\"Ada beberapa BUMDes yang telah berkembang, namun masih banyak yang tidak dikelola dengan baik. Makanya kita terus melakukan pembinaan terhadap Pemdes hingga pengurus BUMDes-nya,\" kata Sahril.