• Kamis, 28 September 2023

Warga SAD di Tebo Rayakan Idul Fitri dengan Sederhana

- Jumat, 6 Mei 2022 | 21:08 WIB
Suasana Idul Fitri 1443 H di kediaman Temenggung Apung, pimpinan Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Wonorejo, Desa Muarakilis, Kecamatan Tengahilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi
Suasana Idul Fitri 1443 H di kediaman Temenggung Apung, pimpinan Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Wonorejo, Desa Muarakilis, Kecamatan Tengahilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi

 MUARATEBO - Warga Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba yang bermukim di Dusun Wonorejo, Desa Muarakilis, Kecamatan Tengahilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, telah lama memeluk agama Islam.

Sama seperti tahun sebelumnya, setelah menjalani puasa Ramadan, mereka merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H.

"Selamat Lebaran, mohon maaf lahir dan bathin ya," kata Temenggung Apung, pemimpin warga SAD Desa Muarakilis, Jumat (6/5).

Lebaran di pemukiman SAD kelompok Temenggung Apung dirayakan dengan sederhana. Di rumah Temenggung Apung, tidak banyak kue atau minuman spesial yang terhidang untuk menyambut tamu, begitu juga lontong atau ketupat lebaran.

Namun tampak warga baik dari kelompok SAD maupun warga lain di luar kelompok SAD, datang bersilaturahmi dan saling bersalaman untuk saling memaafkan. "Silakan masuk, cicipi kue lebaran kami," kata Temenggung Apung.

Para tamu duduk berlesehan di atas tikar, sebab tidak ada kursi maupun meja di ruang tamu berukuran sekitar 6x5 meter tersebut.

Temenggung Apung mengatakan, sudah 10 tahun lebih mereka memeluk agama Islam. Saat ini di wilayah pemukiman mereka telah berdiri dua rumah ibadah berupa musala.

Di musala tersebut, warga Temenggung Apung khususnya anak-anak rutin belajar tentang agama Islam. Mereka diajarkan oleh warga suku Jawa yang juga beragama Islam yang tinggal tidak jauh dari pemukiman mereka.

"Kalau anak-anak sudah banyak yang bisa salat dan mengaji (membaca Alquran). Kalau kita yang sudah tua ini yang penting bisa salat," kata dia.

Temenggung Apung menjelaskan, musala di pemukiman mereka dibangun secara swadaya tahun 2018 lalu. Di tahun yang sama, musala tersebut diresmikan olej Wakil Bupati Tebo Syahlan Arfan bersama Kajari Tebo Teguh Suhendro.

"Sekarang anak-anak kami sudah bisa Salat Tarawih dan Salat Idul Fitri di musala sendiri," ujarnya.

Ditambahkan Temenggung Apung, ada juga beberapa warganya yang memeluk agama Nasrani. Namun pada setiap hari raya Idul Fitri, mereka selalu ikut merayakan. "Itu namanya Gabok, dia dan istrinya beragama Kristen," kata Apung sambil menunjuk Gabok yang ikut merayakan Idul Fitri di kediamannya.

Hal yang sama juga dikatakan Suni, salah seorang warga SAD kelompok Temenggung Apung. Dia mengaku suasana lebaran tahun 2022 ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

"Tahun ini ramai dibandingkan dua tahun kemarin, mungkin gara-gara Corona (Covid-19) makanya lebaran tahun kemarin sepi," ujarnya.

Pendamping SAD Desa Muarakilis, Ahmad Firdaus membenarkan jika warga SAD kelompok Temenggung Apung merayakan hari raya Idul Fitri. Biasanya, kata dia, lebaran di hari pertama hingga hari ketiga, rumah Temenggung Apung selalu ramai dikunjungi tamu.

"Tamunya tidak hanya warga kelompok SAD saja, tapi warga bukan bukan SAD juga banyak," kata Firdaus.

Editor: Administrator

Terkini

Berita Duka, Ayahanda Sekda Muaro Jambi Berpulang

Senin, 25 September 2023 | 18:42 WIB
X