Jadi Pembicara di Kemendagri, Bupati Kerinci Paparkan Pengelolaan Ekspor Kopi dan Kayu Manis

- Kamis, 19 Mei 2022 | 10:42 WIB
Pertemuan Kedubes Belgia dengan Pemkab Kerinci
Pertemuan Kedubes Belgia dengan Pemkab Kerinci

KERINCI - Setelah melakukan ekspor kopi dan kayu manis, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Pusat Fasilitasi Kerjasama meminta Bupati Kerinci, Adirozal untuk menjadi narasumber terkait pengelolaan ekspor kopi dan kulit manis.

Bupati Kerinci, Adirozal, menyebutkan, beberapa minggu lalu dirinya menerima undangan dari Kemendagri yang ditandatangani Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kemendagri Dr Heriyandi Roni, nomor 005/485/FK/O1 tanggal 11 Mei 2022, untuk tampil sebagai pembicara pada kegiatan pengelolaan ekspor kopi dan kayu manis pada Kamis (19/5) di Jakarta.

“Insya Allah, kami telah mempersiapkan diri untuk mempresentasikan praktik cerdas kerjasama Pemkab Kerinci dengan Rikolto, terkait fasilitasi ekspor kopi dan kulit kayu manis ke Eropa,” ujar Adirozal.

Menurutnya, melalui kerjasama fasilitasi ekspor, sejak tiga tahun belakangan ini, pihaknya telah berhasil secara rutin melakukan ekspor kopi dan kulit kayu manis ke Eropa. Itu artinya, upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan semakin konkret.

Bupati Kerinci menjelaskan, selain kiat merajut kerjasama ekspor, dia juga akan menceritakan pengalaman Pemkab Kerinci dalam mengembangkan budidaya kopi dengan menggunakan model Payment Ecosystem Service (PES).

Saat ini jelasnya, ekspor kopi dan kulit kayu manis sudah rutin dilakukan ke Belgia, Arab Saudi, Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Ekspor perdana sebanyak 15 ton kopi ke Belgia dilakukan pada awal 2019 silam, melalui Koperasi Tani Kerinci Barokah dengan merek Kopi Arabika Koerintji.

Untuk pengembangan kopi arabika berkualitas tinggi menurutnya, 133.724.67 hektar dari 332.814 hektar lahan yang tersedia telah dimanfaatkan.

Sementara itu, untuk perluasan lahan kopi arabikam sejak dua tahun terakhir, sudah disalurkan bibit kepada petani sebanyak 130 ribu batang.

“Pemerintah daerah juga melakukan diversifikasi kopi dan tanaman lain pada areal seluas 21 hektar, sedangkan pengembangan seluas 536 hektar,” jelasnya.

Kopi Arabika Koerintji sendiri telah berhasil menjadi juara pada berbagai kontes berskala nasional dan internasional, diantaranya Juara 1 Spesialti di Semarang. mengikuti even Jakarta Coffe, mendapat penghargaan AVPA pada pameran yang diikuti di Paris, dan penghargaan lainnya.

Pemerintah Kabupaten Kerinci sendiri pada tahun 2019 – 2024 memiliki miis, diantaranya meningkatkan pengelolaan lingkungan dan pengembangan komoditas lokal berbasis tata ruang. “Budidaya kopi dan kulit manis ini sangat cocok dikembangkan di Kerinci,” ucapnya.

Mantan Wakil Walikota Padang Panjang ini berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kerinci untuk mendoakan dirinya, agar sukses dalam membagikan pengalaman dalam mengelola kopi dan kayu manis kepada daerah lainnya, agar kopi dan kayu manis Kerinci semakin dikenal baik dalam negeri maupun luar negeri.

Editor: Administrator

Terkini