Ratusan Hektar Hutan Mangrove Tanjab Timur Dibabat, Ditanami Sawit

- Senin, 29 Agustus 2022 | 18:57 WIB
Pembukaan hutan mangrove untuk perkebunan sawit di Sadu, Tanjab Timur.
Pembukaan hutan mangrove untuk perkebunan sawit di Sadu, Tanjab Timur.

MUARASABAK - Ratusan hektar hutan mangrove di pantai Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu, Tanjab Timur, habis dibabat. Usai dibabat, lahan tersebut mulai ditanami sawit.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjab Timur Adil Aritonang menyatakan sudah mendapat laporan soal aktivitas tersebut. Dia memastikan, pembukaan lahan di bibir pantai itu belum mendapat izin dan melanggar peraturan.

“Sampai saat ini belum ada izin. Kami akan panggil pejabat terdahulu terkait hal ini,\" katanya, Senin (29/8). Dia memastikan, lahan yang dirambah tersebut masuk ke dalam kawasan konservasi.

Sebab, kata dia, dalam aturan jarak 100 meter dari pasang tertinggi masuk kawasan konservasi. “Kalau dilihat ini masuk. Tapi kita akan kembali cek dan sama-sama turun lokasi,” jelas Adil.

Camat Sadu Frans Apriyanto membenarkan adanya aktivitas penebangan hutan mangrove di Sungai Sayang. Namun, pihaknya belum mendapat informasi apakah perambahan dilakukan oleh perusahaan atau perorangan.

“Kalau dilihat dari luasan memang perusahaan. Bahkan dari keterangan warga juga perusahaan namun tidak tahu perusahaan mana,” ucapnya.

Camat mengaku sudah memberikan penjelasan ke Dinas Lingkungan Hidup. Namun sebatas keterangan yang didapat dari warga.

“Kalau berdasarkan warga, proses ganti rugi itu sejak 2017 lalu. Bukan zaman saya yang menjabat. Ganti rugi langsung kepada pemilik lahan,” jelasnya.

Akitivitas penebangan hutan mangrove di wilayah pesisir pantai Sungai Sayang terpantau sejumlah pihak sejak beberapa waktu lalu. Informasi menyebutkan, lahan yang sangat luas itu akan ditanami sawit. 

Alih fungsi lahan mangrove ini dikhawatirkan akan memunculkan persoalan lingkungan. Keberadaan hutan mangrove di pesisir pantai diperlukan untuk menahan abrasi dan menjaga ekosistem pantai.

Pesisir pantai Sungai Sayang berhadapan langsung dengan Laut Cina selatan. Selain mengancam lingkungan, hilangnya hutan mangrove juga mengancam kehidupan warga yang hidup di kawasan itu.

Editor: Administrator

Terkini