SENGETI - Penjabat (Pj) Bupati Muarojambi Bachyuni Deliansyah pada Selasa (25/10/2022) menghadiri pertemuan membahas strategi dan aksi percepatan penurunan angka stunting.
Pertemuan di rumah dinas Bupati Muarojambi itu dihadiri langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN Provinsi Jambi Munawir Ibrahim, Forkopimda, serta undangan lainnya.
Bachyuni menyampaikan, kepala BKKBN mendorong agar Muarojambi menjadi daerah percontohan karena adanya keterlibatan stakeholder terkait hingga masyarakat dan perusahaan, terkait penanganan stunting.
"Komitmen itu kita jadikan satu, sehingga nanti angka stunting di muara jambi bisa turun," kata Bachyuni.
Ditambahkan Bachyuni, Pemkab Muarojambi juga menggandeng perusahaan untuk menjadi bapak asuh bagi anak stunting. "Ada 21 perusahaan yang siap menjadi bapak asuh anak stunting," ungkap Bachyuni.
"Saya yakin dan percaya ini pasti bisa. Kewenagan saya terbatas, namun sebelum (masa jabatan, red) saya berakhir angka stunting harus turun," tegas Bachyuni.
Sementara itu Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan penyebab stunting adalah suboptimal health, suboptimal nutrion, dan satu lagi parenting
"Anak harus digembirakan makanya sekarang ini kita sosialisasi orang yang semula tidak memperhatikan anak, harusnya lebih memperhatikan lagi," kata Hasto.
Diungkapkan Hasto, Jambi rata rata angka stanting 22%, sehingga saya secara keseluruhan berharap Provinsi Jambi pada tahun 2024 minimal 14%.
Ia juga memgapresiasi komitmen Pemkab Muarojambi dalam menurunkan angka stunting dengan melibatkan perusahaan dan masyarakat.
"Pak Bupati Bachyuni kan menggerakan swasta, perusahaan untuk menjadi bapak asuh stunting. Persis seperti pidato beliau tadi bahwa pemerintah itu tidak mungkin mampu 100 persen untuk mengatasi stunting dengan angka finansialnya," tandasnya.
Dalam kegiatan itu Pemerintah Kabupaten Muarojambi juga membagikan bantuan kepada beberapa anak-anak yang menjadi anak asuh stunting.