Bantah Guru Pukul Siswa, Ini Penjelasan Kepala SDN 022 Muarojambi

- Senin, 27 Maret 2023 | 15:13 WIB
Foto bersama setelah dilakukan mediasi antara pihak sekolah dan orangtua RA/ Metrojambi.com/ Ist
Foto bersama setelah dilakukan mediasi antara pihak sekolah dan orangtua RA/ Metrojambi.com/ Ist

MUAROJAMBI- Pihak Sekolah Dasar (SD) Negeri 022 Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi membantah adanya pemukulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswanya. 
 
Siswa tersebut berinisial RA (7) warga Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Sedangkan guru tersebut berinisial NA. 
 
Kejadian tersebut terjadi pada pada Selasa (14/3) lalu sekitar pukul 07.00 WIB. 
 
Hal tersebut pun di bantah oleh Kepala SDN 022 Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Ermawati. 
 
\"Terkait luka lebab pada bagian pelipis mata yang dialami oleh anak itu bukan dipukul oleh gurunya,\" ujarnya saat wawancarai di ruang kerjanya, Senin (27/3). 
 
Ermawati menjelaskan, saat itu anak tersebut tengah bermain bersama rekannya pada saat jam istirahat. 
 
\"Anak ini lagi main sama temannya, lari- lari sama temannya, akhirnya anak itu jatuh dan terbentur tempurung lutut kaki temannya itu. Jadi bukan karena dipukul sama gurunya,\" jelasnya.
 
Ermawati kembali menegaskan, tidak ada terjadi pemukulan terhadap siswa tersebut. 
 
Saat itu, kata Ermawati, sudah dilakukan mediasi antara pihak sekolah, dan siswa beserta orangtuanya itu. 
 
\"Saat mediasi itu disaksikan juga oleh pihak aparat setempat. Jadi setelah dilakukan mediasi itu hanya terjadi kesalahpahaman, anak itu mengalami luka lebam akibat jatuh, bukan dipukul oleh gurunya,\" tegasnya. 
 
\"Setelah dilakukan mediasi, itu sebenarnya sudah selesai, dan sudah ada membuat surat pernyataan diatas materai,\" sambungnya. 
 
Surat pernyataan tersebut bertuliskan \"Kami kedua belah pihak, pihak pertama dan pihak kedua sepakat menyelesaikan masalah kesalahpahaman yang terjadi pada bulan Maret 2023 lalu. Diantara pihak pertama (Wali Kelas) terhadap anak dari pihak kedua, menyelesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada lagi dendam maupun pihak kedua berharap atas kejadian ini anak pihak kedua tidak dikucilkan di SDN 22,\".
 
Ermawati menyampaikan, anak tersebut tidak ada dikeluarkan dari sekolah itu. \"Anaknya tidak ada kami keluarkan, sebagai buktinya kakanya yang duduk dibangku kelas 2 itu masih aktif sekolah. Jadi tidak ada anak itu dikeluarkan dari sekolah,\" tuturnya. 
 
Ditambahkan, saat dilakukan mediasi, kata Ermawati, anak tersebut ditanya oleh salah satu aparat. 
 
\"Anak itu dibawa keluar dan ditanya sama salah satu aparat \"kamu masih mau sekolah disini\" dan kata aparat itu anaknya masih mau sekolah disini,\" ungkapnya. 

Editor: Administrator

Terkini