Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Provinsi di Sumatera Ini Pernah Dijajah Perancis pada 1760

- Minggu, 4 Juni 2023 | 11:49 WIB
Jenderal Jean Baptiste Charles Henri Hector, Comte d'Estaing, pemimpin penaklukan Prancis ke Bengkulu pada 1760. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Jenderal Jean Baptiste Charles Henri Hector, Comte d'Estaing, pemimpin penaklukan Prancis ke Bengkulu pada 1760. (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

METROJAMBI.COM - Selama ini kita mengetahui bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda dan Jepang.

Sejarah menyebutkan, Indonesia dijajah Belanda sekitar 350 tahun dan dijajah Jepang selama sekitar 3,5 tahun.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia dijajah Perancis pada 1760, setelah negara yang kini dipimpin Emmanuel Macron itu merebut wilayah barat Sumatera dari Inggris.

Baca Juga: Dramatis, Dua Kali Tertinggal, Israel Lolos ke Semifinal Piala Dunia U-20 Setelah Mengalahkan Brazil

Dikutip dari dokumen di laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, pada 1714-1825, Inggris menguasai wilayah barat Sumatera dengan membangun Benteng Marlborogh atau Fort Marlborough di Bengkulu.

Benteng itu dibangun ketika East India Company (EIC), VOC-nya Inggris, menguasai perdagangan rempah di pantai barat Sumatera.

Untuk melindungi usaha dagangnya, Inggris membangun benteng pertahanan lengkap dengan pasukan militernya, yang dikenal dengan nama Garrison of West Coast of Sumatera atau Garnisun Pantai Barat Sumatera.

Baca Juga: Jalan Rusak Milik Provinsi di Tanjung Jabung Timur, Diperbaiki Secara Gotong Royong

Sejarah mencatat, Inggris menguasai jalur perdagangan di wilayah pantai barat Sumatera selama sekitar 140 tahun.

Pada 1719 Benteng Marlborough diserang oleh masyarakat Bengkulu. Lalu pada 1760, giliran Perancis yang menyerang benteng yang menyerupai sebuah kota dan menjadi pusat perkantoran dan bisnis itu.

Prancis menyerang Fort Marlborough setelah menaklukkan kekuasaan Inggris di belahan lain Asia, yakni India, Iran, dan Persia.

Baca Juga: Perayaan Waisak 2023 Tanggal 4 Juni dengan Detik Waisak Pukul 10.41.19 WIB

Penaklukan ke Bengkulu dipimpin oleh Jenderal Jean Baptiste Charles Henri Hector yang dikenal dengan sebutan Comte d'Estaing.

Untuk menaklukkan Benteng Marlborough, d’Estaing membawa logistik dan pasukan yang direkrut dari kalangan pelaut

berpengalaman, tentara bayaran, dan para petualang yang dijanjikan karir di armada laut Perancis.

Halaman:

Editor: Joni Rizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X