JAMBI - Ekspor domestik perikanan komoditi non hidup di Provinsi Jambi pada bulan September meningkat Rp 251 juta dibandingkan dengan ekspor pada bulan Agustus.
\"Pada bulan Agustus ekspor domestik produk perikanan non hidup di Jambi Rp 1,63 miliar, meningkat di bulan September sebesar Rp 251 juta menjadi Rp 1,88 miliar,\" kata Kasi Pengawasan, Pengendalian, Data dan Informasi (Wasdalin) BKIPM Jambi Paiman, Selasa (26/10).
Komoditi yang mengalami peningkatan ekspor yang cukup dominan yakni komoditi ikan Bawal Beku. Pada Agustus 2021 ekspor ikan bawal beku senilai Rp 921,98 juta meningkat di bulan September senilai Rp 1,18 miliar.
Sementara itu nilai ekspor produk perikanan komoditi hidup mengalami penurunan sebesar Rp 4,73 miliar. Pada Agustus 2021 nilai ekspor produk perikanan komoditi hidup sebesar Rp 36,12 miliar dan pada bulan September sebesar Rp 31,39 miliar.
Komoditi yang mengalami penurunan cukup signifikan yakni ekspor komoditi udang belalang yang mengalami penurunan sebesar Rp 4,62 miliar. Dimana pada bulan Agustus nilai ekspor udang belalang sebesar Rp 35,43 miliar dan pada bulan September turun menjadi Rp 30,79 miliar.
Ekspor produk perikanan dari Provinsi Jambi tersebut di kirim ke sepuluh stasiun KIPM di Indonesia. Diantaranya ke Balai Besar KIPM Jakarta I, Wilker KI Tanjung Balai Karimun, Balai KIPM Surabaya I, Stasiun KIPM Batam dan Balai KIPM Semarang.
Selanjutnya ke Satsiun KIPM Bandung, Balai KIPM Balikpapan, Balai Besar KIPM Makasar, Wilker Tembilahan dan Stasiun KIPM Pontianak.
Dari sepuluh tujuan ekspor produk perikanan dari Jambi tersebut, produk perikanan paling banyak di kirim ke Balai Besar KIPM Jakarta I dengan frekuensi pengiriman sebanyak 593 kali. Kemudian ke Wilker KI Tanjung Balai Karimun sebanyak 106 kali dan Stasiun KIPM Batam dengan jumlah frekuensi pengiriman sebanyak 91 kali pengiriman.