JAMBI - Kenaikan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di wilayah Provinsi Jambi berdampak terhadap peningkatan penjualan mobil angkutan komersil jenis truk dan bak terbuka di daerah itu.
Sales Manager Hino Jambi PT Jaya Indah Motors (JIM) Effendi di Jambi, Selasa mengatakan keterkaitan penjualan unit komersil dengan kondisi komoditi unggulan di Jambi seperti batu bara maupun sawit cukup erat.
Saat ini harga CPO di Provinsi Jambi terus meningkat dan berdasarkan penetapan Tim Penetapan Harga Sawit mencapai Rp13.940 per kilogram.
Sehingga peningkatan harga komoditas unggulan daerah itu memberikan dampak pada kenaikan penjualan truk, pick up maupun kendaraan angkutan penumpang khususnya pribadi.
"Karena unit yang ditawarkan ini berkaitan dengan kebutuhan akan komoditi tersebut, seperti untuk tangki CPO, angkut TBS dan sebagainya," ujarnya.
Kenaikan harga komoditi sawit saat ini diakuinya membawa angin segar bagi bisnis otomotif di Jambi. Dirinya mengatakan, pandemi yang datang hampir dua tahun belakangan ini membuat bisnis penjualan mobil komersil truk cukup terpukul. Namun dengan adanya kenaikan harga sawit ia optimistis penjualannya mulai terdongkrak.
"Kenaikan penjualan itu bertahap ya, sekarang sudah hampir 70 persen. Semoga harga TBS bertahan naik sehingga kebutuhan akan kendaraan pengangkut CPO dan TBS meningkat," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Sales Manager Astra Internasional Daihatsu Jambi, Hengki mengatakan peningkatan penjualan unit Grandmax Pick Up Daihatsu saat ini mengalami peningkatan. Tidak dipungkiri ini juga sebagai imbas dari kenaikan harga komoditi sawit saat ini.
"Sawit naik, otomatis peningkatan penjualan juga khususnya unit Grand Max karena sesuai kebutuhannya," kata Hengki.
Peningkatan penjualan Grand Max Pick Up mencapai hingga 25 persen dibanding sebelumnya. Permintaan paling besar berasal dari wilayah - wilayah yang memiliki unggulan pada komoditas sawit. Pihaknya berharap agar kondisi ini dapat bertahan sebab akan memberikan dampak besar untuk pergerakan perekonomian di Jambi.
"Dari daerah-daerah yang komoditi utamanya sawit, kita prediksi masih akan terus naik permintaan akan mobil jenis pick up ini," katanya.