Kebutuhan Uang di Jambi Diprediksi Rp 2,40 Triliun Selama Ramadan dan Idul Fitri 1443 H

- Senin, 4 April 2022 | 21:46 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution saat memberikan keterangan pers, Senin (4/4)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution saat memberikan keterangan pers, Senin (4/4)

 JAMBI - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memproyeksikan kebutuhan uang (outflow) periode Ramadan dan Idul Fitri 1443 (1-29 April 2022) sebesar Rp 2,40 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat.

Bank Indonesia juga telah mempersiapkan persediaan uang rupiah yang mencukupi, baik dari sisi jumlah nominal maupun dari sisi jenis pecahan, serta mengoptimalkan distribusi di kota Jambi maupun di wilayah lain di Provinsi Jambi.

"Kebutuhan uang periode Ramadan tahun ini meningkat sembilan persen dari realisasi outflow tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun. Hal ini berdasarkan permintaan dari seluruh Bank yang berada di Provinsi Jambi," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Suti Masniari Nasution, Senin (4/4).

Agar penukaran uang kepada masyarakat, optimal dan terlayani dengan mudah, Suti mengatakan bank sentral bekerja sama dengan 34 bank umum di Kota Jambi. Masyarakat dapat menukar uang selama hari kerja mulai pukul 09.00 - 11.00 tanpa dipungut biaya.

Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga membuka layanan penukaran uang kecil melalui mobil kas keliling yang bekerja sama dengan delapan bank umum.

“Masyarakat silakan mendatangi bank-bank umum yang sudah bekerja sama dengan kita atau mendatangi mobil kas keliling di halaman kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi," ujarnya.

Bagi masyarakat di luar Kota Jambi, Suti mekinta untuk tidak perlu khawatir. Bank Indonesia Jambi juga menitipkan uang penukaran kepada kas titipan di sejumlah kabupaten seperti di Cabang Muarabungo dan Kualatungkal.

Ia menambahkan, penukaran uang kecil ini tidak ada batasnya, namun masyarakat diminta menukar pecahan uang kecil dengan sewajarnya.

Lebih lanjut, Suti mengimbau kepada masyarakat agar melakukan penukaran uang rupiah di loket resmi yang telah ditetapkan agar terhindar dari peredaran uang palsu, pemotongan atau pengenaan biaya dalam penukaran.

"Berhati-hati dalam melakukan transaksi tunai. Teliti uang Rupiah yang diterima dengan teknik 3D, yakni Dilihat, Diraba, dan Diterawang," kata Suti.

Kemudian, untuk memperlakukan dan merawat Rupiah dengan baik melalui 5 JANGAN (Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi dan Jangan Dilipat).

"Berhati-hati dalam membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup besar guna menghindari perampokan, pencurian, dan lain sebagainya. Meningkatkan penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan/atau Uang Elektronik (e-money) untuk menghindari risiko membawa uang tunai dalam jumlah besar," tandasnya.

Editor: Administrator

Terkini

Harga CPO di Jambi Turun Rp 1.215 per Kilogram

Selasa, 2 Mei 2023 | 10:12 WIB

Trafik Data XL Axiata Meningkat di Sumbagteng

Minggu, 30 April 2023 | 20:15 WIB

Banjir Promo dan Hadiah di Yamaha Ramadan Expo

Minggu, 16 April 2023 | 08:38 WIB

THR Cair, Simak Kiat Atur Keuangan untuk Lebaran

Senin, 10 April 2023 | 11:48 WIB

Harga CPO di Jambi Naik Rp 126 per Kilogram

Sabtu, 8 April 2023 | 12:06 WIB

WPI Targetkan Kemitraan Dengan Petani Melalui FEP

Jumat, 31 Maret 2023 | 11:14 WIB

Harga CPO di Jambi Turun Lagi Rp 212 per Kilogram

Minggu, 26 Maret 2023 | 10:01 WIB