Pelaku Penembakan di Lokasi Dompeng Belum Tertangkap

- Kamis, 9 Desember 2021 | 09:24 WIB
AKBP Sugeng Wahyudiono
AKBP Sugeng Wahyudiono

 SAROLANGUN - Kasus penembakan di lokasi dompeng (penambangan emas ilegal) Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun masih diselidiki pihak kepolisian. Peristiwa penembakan yang terjadi pada 5 Juli 2021 lalu itu menewaskan Anasri (55), warga desa setempat.

Informasi yang diperoleh Metro Jambi, kejadian berdarah itu berawal dari korban enggan memberikan uang keamanan di lokasi tambang emas ilegal tersebut.

Dari pengakuan sumber, korban yang gerah tidak ingin lagi memberikan uang kepada sekolompok orang yang mengatasnamakan keamanan.

"Korban dibunuh karena tidak mau lagi memberikan uang, karena korban merasa dia adalah warga pribumi," kata sumber yang enggan disebutkan namanya.

Masih menurut sumber, pasca kejadian itu warga lubuk bedorong tidak berani lagi memasuki wilayah tersebut. "Karena hutan tersebut telah dikuasi organisasi premanisme yang berasal dari luar daerah," katanya.

Sementara itu Kapolres Sarolangun, AKBP Sugeng Wahyudiono mengatakan, pihak kepolisian terus melakukan pemburuan terhadap terhadap terduga pelaku tersebut.

"Seingat saya sudah ada lebih dari empat kali kita coba untuk mengamankan yang bersangkutan di tempat kerjanya," kata Sugeng, Rabu (8/12).

Menurut Sugeng, dari upaya yang dilakukan itu pihak kepolisan belum berhasil mengamankan terduga pelaku. Kata Sugeng, polisi telah berhasil mengantongi identitas terduga pelaku itu.

"Identitasnya sudah betul, yang bersangkutan yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Sugeng, untuk gambaran mengenai penghasilan dan kerja terduga juga telah diketahui. "Gambaran mengenai kerjanya sehari-hari apa penghasilannya dari mana itu sudah kita pegang, jadi tinggal menunggu waktu saja sebenarnya," kata Sugeng lagi.

Sementara itu, Sugeng juga menduga tersangka masih berada di sekitar wilayah Sarolangun dan kadang berpindah ke Sumatera Selatan. "Karena memang keluarga sanak familinya mungkin ada di wilayah Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Sarolangun," jelasnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengaku telah mendatangi keluarga jauh pelaku. Namun karena hubungan itu mereka belum bisa membantu banyak polisi agar pelaku menyerahkan diri.

"Mungkin karena mereka merasa juga tidak bisa mengendalikan orang ini, karena dia disitu hanya numpang hidup bermalam gitu saja," ujarnya.

"Jadi mungkin itu yang membutuhkan waktu, tapi yang jelas kita sudah dapat identitas lengkap sipelakunya," tutupnya.

Editor: Administrator

Terkini