Peran Ihsan Terungkap, Diduga Garap Proyek Bansos Melalui BUMN

- Selasa, 19 Januari 2021 | 11:48 WIB
Ihsan Yunus
Ihsan Yunus

JAMBI - Akhirnya peran Ihsan Yunus dalam kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mulai terkuak. Anggota DPR RI asal Jambi itu disebut sering mendapat proyek di Kementerian Sosial.

Dalam kasus bansos, Ihsan diduga berhubungan dengan Kemensos melalui adiknya, Muhammad Rakyan Ikram Yunus, dan koleganya bernama Yogas. Peran politisi PDIP dan kedua perwakilannya itu diungkap oleh Koran Tempo edisi Senin, 18 Januari 2021.

Diungkapkan, Ihsan sudah lama “bermain proyek” di Kemensos. Salah satunya adalah pengadaan tenda untuk bencana alam senilai Rp 40 miliar. Sedangkan dalam kasus bansos, Ihsan disebut-sebut mendapat proyek untuk pengadaan 4,6 juta paket.

Baca Juga : Ihsan Yunus Ikut Bagi Bansos di Jambi

Nilainya sangat fantastis, yakni Rp 1,3 triliun. Menariknya, untuk mendapatkan proyek tersebut, Ihsan diduga meminjam bendera PT Andalan Pesik Internasional, PT Bumi Pangan Digdaya, PT Mandala Harmoni, PT Pertani. Semuanya badan usaha milik negara.

Sayangnya, hingga Senin (18/1/2021) malam Ihsan belum berhasil dihubungi untuk dimintai konfirmasi. Ia sengaja menghindar. “Nomor yang Anda tuju sedang memblokir semua panggilan masuk.” Demikian jawaban dari nomor ponsel Ihsan yang biasa dihubungi Metro Jambi, 0811836***.

Junaidi, orang kepercayaan Ihsan di Jambi, juga tidak merespon panggilan Metro Jambi. Dua kali dicoba dihubungi, Junaidi tidak mengangkatnya. Menjelang pileg 2019 lalu, Junaidi cukup aktif menghubungkan Ihsan dengan kalangan media.

Ketika pada Selasa (12/1/2021) penyidik KPK memeriksa rumah keluarga Ihsan di Jalan Hankam Raya, Cipayung, Jakarta, Metro Jambi juga berupaya mengontak Ihsan. Saat itu nomornya belum memblokir panggilan masuk.

Namun, dia tidak menjawab panggilan Metro Jambi. Dikirimi pesan Whatsapp, politikus PDIP itu juga tidak merespon.

Metro Jambi juga berupaya menghubungi Irsal Yunus, orang tua Ihsan. Tetapi mantan anggota DPR RI dan mantan Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi itu juga enggan memberi keterangan.

"Oh, sebentar ya, saya bukan Pak Irsal," ujar seorang pria di ujung telepon.

Sayangnya, tidak lama kemudian sambungan terputus dan nomornya tidak bisa dihubungi lagi. Sedangkan kepada Koran Tempo, Ihsan menjawab singkat, "Enggak benar. Itu fitnah".

Ihsan dan orang tuanya bukan orang asing bagi masyarakat Jambi. Kakeknya, M Joesoef Singedekane, adalah Gubernur Jambi periode 1957-1967. Orang tua Ihsan adalah pasangan politisi PDIP Irsal Yunus dan Agnita Singadekane.

Irsal juga pernah menjadi anggota DPR RI, yakni periode 2009-2014, sebelum digantikan putranya. Ini periode kedua Ihsan duduk di Senayan. Sedangkan Agnita tercatat sebagai orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia pernah menjabat Sekretaris Dewan Pertimbangan Pusat PDIP.

Selain mantan Mensos Juliari Peter Batubara, KPK telah menetapkan empat tersangka lain, yakni dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono serta dua orang dari unsur swasta, Ardian IM dan Harry Sidabuke.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini