MUARASABAK - Kebakaran hebat menghanguskan seratus lebih rumah warga Desa Mendahara Tengah, Kecamatan Mendahara, Tanjungjabung Timur, Selasa (8/6) subuh. Sebanyak 116 keluarga kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke berbagai tempat. Kerugian materi miliar rupiah.
Menurut Abdul Somad, aparat Desa Mendahara Tengah, jumlah rumah terbakar mencapai 123 unit. Sebagian besar merupakan bangunan kayu. Tidak ada korban jiwa, tetapi para korban yang selamat tampak trauma dan bingung.
Baca juga : Pemkab Tanjabtim Buka Rekening Donasi
Somad menuturkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.40 WIB. Api membesar dalam waktu cepat dan menjalar ke rumah-rumah lain yang berdekatan. Saat api mulai muncul, kata dia, suasana masih sepi. Warga masih terlelap tidur.
Kebakaran pertama kali diketahui oleh warga yang baru selesai menunaikan salat subuh. “Saat itu saya juga dibangunkan oleh istri, bahwa ada kebakaran. Ternyata api sudah menjalar ke dua RT,” kata Somad.
Karena hampir semua bangunan pemukiman pinggir sungai tersebut terbuat dari kayu, api membesar dalam waktu cepat dan sulit dipadamkan. Apalagi, angin pagi itu cukup kencang. Kobaran api terus membesar dan menjalar hingga ke empat RT.
“Warga langsung berjibaku berusaha memadamkan api. Tapi karena api terlalu besar membuat warga dan pemadam kewalahan. Api bisa dipadamkan sekitar pukul 09.45 WIB," ujarnya.
Usai pemadaman, warga tercengang di lokasi kebakaran. Sebuah bangunan masjid tampak berdiri kokoh di antara seratus lebih rumah yang ludes dilahap api dan rata dengan tanah. “Ya, itu Langgar Al Taqwa masih utuh,” ujar Somad.
Kata dia, hanya ada sedikit bagian menara langgar yang tersentuh api. “Padahal bangunan di sekitarnya ludes semua, termasuk rumah-rumah permanen,” ujarnya.
Saat kebakaran terjadi, lanjut Somad, masjid terkepung api yang sangat besar. Sisi kiri-kanan dan depan-belakangnya semua terbakar habis. Dari bekas kebakaran, kata Somad, terlihat setiap kobaran api mendekati masjid langsung padam.
Dari video hasil pantauan drone seusai kebakaran yang didapat Metro Jambi terlihat, selain bagunan utama masjid, ada satu bangunan lain yang mepet ke masjid juga tak ikut terbakar.
Secara rinci, rumah yang terbakar berada di Jalan Makmur RT 07 Dusun Makmur sebanyak 61 unit (63 keluarga). Kemudian di Jalan Arifin RT 10 Dusun Arifin (61 rumah/41 keluarga); Jalan Teladan RT 12 Dusun Teladan (13 rumah/12 keluarga). Total 116 keluarga yang kehilangan tempat tinggal.
Dari 123 rumah yang menjadi korban, 14 di antaranya sengaja dirobohkan untuk memutus jilatan api. Walau tidak ada korban nyawa, tiga orang diketahui mengalami luka bakar.
Salah satu keluarga korban kebakaran, Sakok, menyatakan mengetahui kebakaran setelah salat subuh. Saat itu dia melihat rumah pertama sudah separuh terbakar. Karena angin, dan bangunan yang sudah tua, kata dia, api cepat menyebar.
“Kalau saya, rumah orang tua saya yang terbakar, tidak jauh dari titik awal api. Alhamdulillah untuk barang-barang rumah ada yang selamat, seperti perhiasan dan berharga lainnya," akunya.
Kebakaran kali ini terjadi hanya berselang lima hari dari kebakatan sebelumnya di Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Rantaurasau, Tanjab Timur. Pada kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat (4/6), itu dua unit rumah ludes.
Lurah Bandarjaya Agus Purnomo mengatakan, pada saat kejadian salah satu rumah dalam keadaan kosong, sehingga banyak barang tidak bisa diselamatkan.