JAMBI - Menyambut tahun baru 2022, jumlah pendakian Gunung Kerinci diprediksi membludak. Pemerintah meningkatkan perhatian terhadap gunung berapi aktif, termasuk Gunung Kerinci, pasca erupsi Gunung Semeru.
Terkait hal itu, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, BPBD Kota Sungaipenuh dan BPBD Kerinci menggelar latihan bersama. Latihan ini merupakan langkah awal mencegah dan mendeteksi dini jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Kerinci.
Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, pelatihan bersama juga digelar dengan menelusuri jalur-jalur evakuasi di kawasan Gunung Kerinci. “Ini sudah kita pantau, dan sudah jelas jalur evakuasinya,” kata dia, Minggu (26/12).
Dijelaskannya, status Gunung Kerinci saat ini masih aman untuk dikunjungi, yakni Waspada II. Namun menjelang tahun baru 2022 tidak bisa diprediksi. Pihaknya menunggu informasi lebih lanjut dari tim pemantau Gunung Kerinci.
“Hujan lahar pun sepertinya belum ada, sampai saat ini belum ada laporan terkait hal ini,” tambahnya. Gejala alam yang mengkhawatirkan pun juga tidak terlihat.
“Jika sudah terlihat dari pantauan geologinya, kita harus melakukan persiapan. Mulai dari jalur evakuasi dan lain sebagainya,” sebutnya.
Jika sewaktu-waktu status Gunung Kerinci naik, lanjut dia, pihaknya akan melapor ke pemerintah pusat. Sehingga, mitigasinya juga bisa mendapat bantuan langsung dari pemerintah pusat.
Selain latihan bersama, BPBD juga mendatangi desa atau daerah-daerah yang dianggap rawan. “Kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat, untuk berhati-hati. Karena ini bencana yang sewaktu-waktu dan kapan saja bisa terjadi,” tandasnya.
Setiap tahun Gunung Kerinci didaki oleh sekitar 2.000-7.000 lebih pendaki dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Pada 2020, Gunung Kerinci sempat ditutup bagi pendaki terkait penerapan protokol kesehatan. Lalu dilakukan pembatasan jumlah hari camping, hingga dibuka kembali secara luas pada pertengahan 2021.
Melandainya kasus Covid-19 diyakini akan meningkatkan kembali kunjungan ke gunung ini pada akhir tahun. Sebab, puncak Gunung Kerinci merupakan salah satu lokasi favorit untuk menjalani pergantian tahun di Sumatera.
Hanya saja, para pendaki juga diminta mewaspadai musim hujan di pengujung tahun ini. Kepala BPBD Kerinci Darifus sudah mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan bencana terkait meningkatnya intensitas curah hujan.
Menurut Darifus, berdasarkan info BMKG, Desember masih berada pada puncak musim penghujan. “Dengan hujan berintensitas ringan, sedang dan deras yang berpeluang terjadi pada pagi, siang hingga malam hari,” ujar Darifus belum lama ini.
Selain mengoptimalkan sosialisasi, pihaknya juga menyiapkan posko tanggap bencana bila ada laporan kebencanaan dari masyarakat.