JAMBI - Kasus Covid-19 di Provinsi Jambi kembali naik dalam sepekan terakhir. Gubernur Jambi Al Haris mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan Covid-19 serta 3T (testing, tracing, dan treatment).
Dalam keterangannya kepada media pada Senin (7/2), Al Haris mengatakan bahwa ada peningkatan kasus penularan Covid-19 di Jambi, namun variannya belum bisa dipastikan. Dibutuhkan alat medis yang cukup canggih untuk mengetahui varian yang beredar.
Yang terpenting, kata dia, disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah kunci untuk menekan kasus penularan Covid-19. “Sebagai antisipasi, Pemerintah Provinsi Jambi telah membuka kembali rumah isolasi di Bapelkes Provinsi Jambi,” tegas Haris.
Rumah isolasi terpadu tersebut dipersiapkan untuk masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak memungkinkan menjalani isolasi secara mandiri.
Gubernur juga memerintah ASN tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Sedangkan ASN yang melakukan perjalan dinas di dalam negeri diberikan izin bila memang sangat penting.
Seminggu terakhir terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Provinsi Jambi. Kasi Promkes Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Herwan menyampaikan, per 6 Februari 2022 tercatat 34 kasus Covid-19 di Provinsi Jambi.
Terbanyak adalah di Kota Jambi, yakni 25 kasus. Lalu di Muarojambi tiga kasus, Batanghari satu kasus, Tanjabbar dua kasus dan Sungai Penuh tiga kasus. Pada 2 Februari 2022, hanya tercatat tujuh kasus Covid-19 di Provinsi Jambi.
Peningkatan kasus Covid-19 ini dibahas dalam rakor yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Kantor Badan Penangulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, Senin (7/2).
Sudirman menyampaikan,dalam waktu sepekan kasus Covid-19 kembali meningkat. “Satu minggu yang lalu kita masih dinominasi warna hijau, hanya dua warna kuning. Tapi minggu ini terbalik, warna hijau hanya dua, selebihnya warna kuning,” ujarnya.
Dia mengatakan, peningkatan juga terjadi di sejumlah kabupaten. Dihubungi Metro Jambi, Sudirman mengatakan bahwa pihkanya sudah meminta rumah sakit mengaktifkan kembali tempat isolasi sehingga bila terjadi lonjakan kasus tidak kelabakan.
Dia mengatakan, imbauan untuk mengaktifkan rumah isolasi di sejumlah rumah sakit itu sudah disiapkan, tingga disebar ke Pemkab dan Pemkot. “Agar imbauan tersebut dapat dilakasanakan dengan baik,” ujar Sudirman.
“Kita juga sudah diintruksikan oleh pusat untuk segera menyiapkan itu, minimal 20 sampai 30 persen tempat tidur di rumah sakit sebagai tempat isolasi,” tambahnya.
Kata Sudirman, ketentuan itu harus dilakukan semua rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta yang ada di Provinsi Jambi. “Ini untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga, jangan sampai kita lengah, sehingga kasus terus bertambah,” sebutnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat menjaga prokes saat melakukan aktivitas. Jangan keluar kota lebih dulu sebelum kondisi benar-benar aman karena saat ini banyak kasus Omicron yang mulai menyebar.
“Kita tidak boleh main-main lagi. Antisipasi dan waspada harus benar-benar dilakukan. Jangan sampai di Jambi ini ada Omicron,” tutupnya.