• Minggu, 24 September 2023

Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Disorot

- Senin, 21 Februari 2022 | 07:20 WIB
Nasroel Yasir
Nasroel Yasir

 JAMBI - Kasus penyebaran Covid-19 di SMA Titian Teras (TT) H Abdurrahman Sayoeti Jambi, mendapat sorotan masyarakat. Bukan hanya karena banyaknya siswa yang terpapar, melainkan tempat isolasinya.

Bagaimana tidak, tempat isolasi bagi siswa yang terpapar Covid-19 dibuat khusus di dalam lingkungan sekolah.

Pengamat Sosial Jambi Nasrul Yasir mengatakan, tempat isolasi pasien Covid-19 di SMA TT tidak layak.

"Kok bisa tempat isolasi di dalam lingkungan sekolah, sementara kasusnya ada dari dalam sekolah. Ini bisa menyebarkan virus lagi," ujarnya, Minggu (20/2/2022).

Menurut dia, jika memang ada pasien yang positif di sekolah tersebut, seharusnya diawasi oleh yang memiliki tanggungjawab dan pengetahuan. "Kalau begini bagaimana pengawasan pasiennya. Ini kan tidak masuk akal," jelasnya.

Meski di Bapelkes Pijoan, tempat isolasi penuh, Nasroel menyarankan, agar yang terpapar di isolasi di rumah sakit atau dibawa ke tempat isolasi yang semestinya. "Agar tidak menyebar kemana-mana," sambung Nasrul.

Meski SMA TT memulangkan siswanya yang tidak terpapar, Nasroel menyebutkan, penanganan Covid-19 harus dilakukan lebih baik.

"Kalau di sekolah, susternya bagaimana, terus kalau ada gejala berat juga bagaimana. Ini yang harus diantisipasi," katanya.

Jumlah siswa SMA TT Jambi yang positif Covid-19, hingga Sabtu(19/02/2022) terus bertambah menjadi 242 orang, bertambah 11 orang dari sebelumnya 231 siswa.

Akibatnya seluruh sekolah baik SMA dan SMK khusus di Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi harus kembali belajar online atau daring.

Kapolres Muarojambi AKBP Yuyan Priatmaja yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Muarojambi mengatakan, seluruh siswa yang terpapar kini diisolasi di Bapelkes Pijoan, Kabupaten Muarojambi yang lokasinya berdekatan dengan sekolah tersebut.

Awalnya kasus Covid-19 di SMA Titian Teras ternyata sempat ditutup-tutupi pihak sekolah sehingga berujung dengan penanganan yang terlambat dilakukan, sehingga menyebabkan dua ratusan siswa sekolah itu terkonfirmasi positif.

"Semenjak kasus yang pertama itu sekolah Titian Teras lokdown," katanya Yuyan, Sabtu (19/2/2022).

Kapolres menjelaskan, awalnya pada 7 Februari lalu kasus Covid-19 di sekolah itu hanya ada satu orang siswa yang dinyatakan positif. Namun saat itu pihak sekolah tidak langsung melapor kepada Satgas Covid-19 dan saat itu, siswa yang dinyatakan positif tersebut hanya dipulangkan dari asrama.

"Pihak sekolah baru melapor ke Satgas pada 11 Februari lalu dan kemudian 12 Februari, kita langsung lakukan tracing terhadap lebih kurang 680 orang siswa," kata Yuyan.

Setelah dilakukan tes PCR, ratusan siswa Titian Teras terkonfirmasi positif Covid-19, dan pihak sekolah terlambat memberikan laporan dan terkesan menutup-nutupi adanya siswa yang positif Covid-19.

Sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jambi Nomor : 4 Sedisdik-1.1/2022 tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi corona virus disease 19, di lingkungan sekolah mempertimbangkan situasi peningkatan kasus penularan Covid-19 di wilayah Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi.

Serta mempedomani Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi Covid-19, dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut

Pertama, pembelajaran di satuan Pendidikan Menengah Atas/ Kajuruan dan Pendidikan Khusus di wilayah Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (daring) selama 10 hari ke depan mulai 18 sampai 28 Februari 2022.

Kedua, untuk wilayah selain Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi tetap melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.

Ketiga, sekolah harus melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan terhadap penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh (daring) serta tetap melakukan langkah prosedural dalam hal, seperti, memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat di lingkungan satuan pendidikan.

Selanjutnya percepatan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik tenaga kependidikan, dan peserta didik dan kemudian segera melaporkan secara tertulis kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi jika terdapat penambahan siswa dan atau tenaga kependidikan yang positif Covid-19.

Gubernur Jambi Al Haris sendiri meminta masyarakat jangan panik. Pasalnya, virus omicron ternyata tidak terlalu berbahaya.  "Omicron memang virus yang cepat menyebar, tapi tidak separah dengan varian sebelumnya yakni delta," ujar Al Haris, Minggu (20/2/2022).

Dijelaskan Al Haris, gejala omicron hanya menimbulkan flu dan batuk ringan. Jadi warga Jambi diminta jangan panik.

"Saya menghimbau warga Jambi jangan panik. Kalau ada gejala ringan nanti, monggo isolasi mandiri saja, selagi fisik masih kuat," himbaunya.

Namun gubernur tidak melarang masyarakat Jambi jika ingin isolasi yang tetap diawasi petugas kesehatan. akan tetapi harus terpusat.

Menurutnya, Pemprov Jambi memiliki tempat isolasi terpusat, seperti di Bapelkes dan BPSDM Provinsi Jambi.

"Kalau ada gelaja berat yang dirasakan, boleh di rawat di rumah sakit atau di Bapelkes," sebutnya.

Al Haris juga meminta masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Masyarakat harus menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta menghindari kerumunan. "Kita harus tetap disiplin, dan tetap jaga kesehatan," tegasnya.

Editor: Administrator

Terkini

Empat Guru Besar Berebut Kursi Rektor Universitas Jambi

Senin, 18 September 2023 | 06:47 WIB
X