MUARABUNGO - Gelombang pemudik di jalan lintas Sumatera meningkat drastis pada Selasa (26/4). Di Kabupaten Bungo, peningkatan arus pemudik dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum naik sekitar 70 persen.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Muara Bungo Julianto mengakui peningkatan pemudik yang sangat drastis. Ini terlihat dari jumlah angkutan umum yang masuk ke Terminal Tipe A Muarabungo, naik sekitar 70 persen dibanding hari biasa.
“Sejak pagi hingga pukul 12.00 WIB siang ini sudah 15 bus yang masuk ke terminal dengan tujuan Jawa, Medan, Aceh dan sebaliknya. Kalau tadi malam sampai 60 bus lebih,” ujar Julianto, Selasa (26/4).
Menurut dia, jumlah angkutan pemudik itu akan terus meningkat seiring menuju puncak arus mudik. Dia memperkirakan, jumlah armada bus pada puncak arus mudik bisa mencapai sekitar 200 unit per hari.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-4 hingga H-2 Lebaran. Pihaknya telah berkoordinasi dengan para agen dan perusahaan otobus (PO) untuk melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang.
“Kami meminta kepada para agen berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan, antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang, agar tidak ada penumpang yang terlantar,” jelasnya.
Julianto menambahkan, seluruh penumpang bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang masuk ke Terminal Tipe A Muarobungo wajib menunjukkan sertifikat vaksin lengkap hingga booster.
“Kami mewajibkan pemeriksaan sertifikat vaksin sebagai kelengkapan penumpang saat mudik Lebaran tahun ini,” tambahnya.
Siaga di Titik Rawan
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik tahun ini, Gubernur Jambi Al Haris meminta pemerintah kabupaten/ kota bersiaga. Dia meminta agar alat berat disiagakan terutama pada titik rawan di sepanjang jalan di Provinsi Jambi.
“Ada beberapa titik. Kalau di daerah Merangin, Kerinci sudah ada (alat berat) karena merupakan daerah yang rawan longsor di wilayah itu,” sebutnya.
Dia mengatakan, semua kabupaten dan kota telah mendapat bantuan alat berat di Pemprov Jambi. “Kita minta mereka siagakan itu semua. Sehingga kalau terjadi apa-apa akan mudah dihubungi,” tambah Al Haris.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ismed Wijaya mengatakan, bahwa Dinas PUPR dan BPTD Wilayah V sudah memperbaiki ruas-ruas jalan yang rusak. Ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi titik rawan.
Sebab, kata Ismed Wijaya, penyebab titik rawan kemacetan biasanya disamping padat kendaraan juga karena kondisi jalan yang tidak memadai dan angkutan batubara. “Titik yang rawan kemacetan akan kita tekan seminimal mungkin,” katanya.
Ada dua ruas jalan yang mengalami rusak berat, yakni Bulian-Tempino dan jalur dua Muarabulian. “Di Muarabulian, sepanjang jalur dua (Jalan Gajah Mada, red), sudah ada alat berat turun dan untuk mengerjakan penambalan,” katanya.
Dia menegaskan kembali bahwa angkutan batubara dilarang beroperasi sejak 28 April hingga 9 Mei 2022. “Truk batubara dilarang melintas dijalan umum selama masa yang telah ditetapkan. Khusus untuk 2-5 Mei akan kita buat imbauannya,” jelas Ismed Wijaya.