Tim Labfor Kembali ke PetroChina, Dalami TKP Ledakan Tangki Gas di Tebingtinggi

- Kamis, 12 Januari 2023 | 07:20 WIB
Halaman muka koran Metro Jambi edisi Kamis 12 Jamuari 2023
Halaman muka koran Metro Jambi edisi Kamis 12 Jamuari 2023

KUALATUNGKAL - Untuk kedua kalinya, tim Laboratorim Forensik Polda Sumatera Selatan turun ke wilayah kerja PetroChina International Jabung Ltd untuk menyelidiki kecelakaan kerja. Setelah sebelumnya turun ke Betara, kali ini tim labfor ke Desa Delima, Tebingtinggi, Tanjab Barat.

Tim Labfor menuju lokasi untuk menyelidiki kasus ledakan tangki gas yang membuat dua pekerja patah tulang dan terbakar hingga dirawat intensif di RS Siloam Jambi. Tim Labfor turun bersama tim Polres Tanjab Barat. 

Baca versi cetaknya disini

“Soal kebakaran di PetroChina, tim kami hari ini melakukan olah TKP dengan tim Labfor Palembang,” kata Kapolres Tanjab Barat AKBP Padli, Rabu (11/1/2023).

Padli yang baru menerima serah terima jabatan dari Kapolres sebelumnya, AKBP Muharman Arta, juga menegaskan bahwa dalam pekan ini pihaknya akan memeriksa petinggi PT PetroChina dan subkontraktornya.

“Setelah ini pun kami akan melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait untuk mengetahui fakta sebenarnya apa yang menjadi penyebab kebakaran,” ucapnya.

Sejumlah saksi, tambah Padli, sudah diperiksa dalam kasus ini. Namun dia yang baru masuk dinas pada Rabu belum bisa menjelaskan secara detail hasilnya.

Kecelakaan kerja kembali terjadi di Wilayah Kerja PetroChina International Jabung pada Senin (9/1.2023) malam lalu. Sebuah tangki gas di sumur WBD 07 Rig Bohai #85 di Desa Delima, Tebintinggi, Tanjab Barat, terbakar saat sedang dalam tahap servis atau workover.

Akibatnya, dua pekerja dirawat intensif dengan kondisi patah tulang dan luka bakar. Mereka adalah pekerja dari subkontraktor PetroChina, yakni PT Great Wall Drilling Camp (GWDC) dan PT Bohai Drilling Service Indonesia (BHDC).

Sebelumnya, pada Minggu (18/12/2022) dinihari, delapan pekerja mengalami luka bakar akibat kebocoran gas dan kebakaran di area Neb#9 Betara, Tanjab Barat. Dua di antara pekerja itu meninggal dunia saat dalam perawatan di RS Pusat Pertamina di Jakarta. Empat masih dirawat.

Penyelidikan kasus ini terkesan lamban karena petinggi PetroChina belum bisa memenuhi panggilan polisi dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jambi. Sementara penyelidikan internal oleh PetroChina dan SKK Migas masih tertutup.

Selain polisi dan labfor, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi juga menurunkan tim ke Desa Delima. Tak mau ketinggalan, Dinas Tenaga Kerja Tanjab Barat juga turun tangan. Selama ini, Disnaker Tanjab Barat menyerahkan penyelidikan ke Disnakertrans Provinsi Jambi.

Kepala Disnaker Tanjab Barat Dianda Putra mengatakan, timnya masih fokus menghimpun data di lapangan. “Besok atau dalam 1-2 hari ke depan kami akan mengecek, terdaftar tidaknya perusahaan dan atau karyawan tesebut di database Disnaker,” ujar Dianda, Rabu (11/1).

Katanya, pengecekan harus teliti dan detail mengingat banyaknya subkontraktor di PetroChina. “Nanti bagaimana hasil pengecekan tim kami, akan kami sampaikan,” ujar Dianda.

Dia juga mengatakan akan memanggil manajemen PT PetroChina dan subkontraktornya. “Dalam rangka untuk mengecek kelengkapan syarat kerja perusahaan yang bersangkutan. Itu kira-kira yang menjadi batasan kewenangan Disnaker kabupaten,” katanya.

Dia menegaskan, untuk kewenangan pemeriksaan atas kejadian ada pada UPTD Wasnaker Wilayah I Provinsi Jambi. Menurut informasi yang didapat, kata Dianda, Tim Wasnaker juga sedang melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Disnaker Kabupaten Tanjab Barat juga mempersiapkan tim untuk mendampingi Wasnaker Wilayah I Provinsi Jambi. Sekarang sedang proses di lapangan,” katanya lagi.

Editor: Administrator

Terkini