Wamen Naker Sidak PetroChina, Mahasiswa Desak Mabes Polri Ambil Alih Pengusutan Kecelakaan Kerja

- Senin, 16 Januari 2023 | 07:24 WIB
Halaman muka koran Metro Jambi edisi Senin 16 Januari 2023
Halaman muka koran Metro Jambi edisi Senin 16 Januari 2023

JAMBI - Wakil Menteri Tenaga Kerja Afriansyah Noor turun ke area kerja PetroChina International Jabung Ltd pada Minggu (15/1/2023).

Afriansyah ke Jambi setelah mendapat laporan dua kali kecelakaan kerja yang menewaskan dua pekerja di perusahaan migas asal Tiongkok tersebut.

Afriansyah sidak bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bahari dan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria dan sejumlah pejabat lainnya.

Baca versi cetaknya disini

Putra Jambi yang juga politisi Partai Bulan Bintang tersebut bertemu para petinggi PetroChina.

Kepala Disnakertrans Provinsi Jambi Bahari mengatakan, dalam kunjungannya, selain berdialog dengan petinggi PetroChina, Wamen Afriansyah juga memeriksa kedua lokasi kecelekaan kerja di Betara dan Tebingtinggi.

Menurut Bahari, dalam dialog dengan Wamen, PetroChina menyatakan komitmen mengevaluasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ke depan.  

Dalam tempo satu bulan, dua kecelakaan kerja terjadi di wilayah kerja PetroChina. Kecelakaan pertama terjadi pada Minggu (18/12/2022) dinihari.

Informasi yang didapat, semburan gas yang menyambar genset di arean NEB #9 di Betara menyebabkan kebakaran hingga menewaskan dua pekerja.

Kecelakaan kedua terjadi pada Senin (9/1/2023) dinihari setelah percikan api masuk ke tangki gas di sumur WBD 07 Rig Bohai #85 Desa Delima, Tebingtinggi.

Satu pekerja patah dan luka bakar, satu lagi hanya mengalami luka bakar.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria menyatakan bahwa kunjungan Wamen Afriansyah Noor memang terkait dua kali kecelakaan kerja di PetroChina. Wamen sempat berdialog dengan para petinggi PetroChina.

Sebagai Ketua Komisi IV, Fadli meminta PetroChina lebih berhati-hati dan memperketat pengawasan.

“Kita tentu tidak ingin investor di Provinsi Jambi merasa terganggu akibat permasalahan ini. Dan kita menekankan bahwa keselamatan kerja harus diprioritaskan,” katanya.

Fadli meminta seluruh perusahan di Provinsi Jambi juga agar mematuhi aturan keselamatan kerja.

“Jam kerja agar betul-betul dilaksanakan sesuai aturan sehingga tidak ada lagi persoalan-persoalan semacam kemarin,” katanya.

Kecelakaan kerja di PetroChina sedang diselidiki oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jambi dan Polres Tanjab Barat.

Hanya saja, penyelidikan belum menunjukkan hasil karena manajemen PetroChina tak kunjung memenuhi panggilan polisi dan Disnasker.

Disnakertrans Provinsi Jambi sendiri sudah merilis hasil penyelidikan sementara kasus pertama.

Ada tiga poin, yakni waktu kerja yang over sehingga pekerja kelelahan; genset yang terlalu dekat dengan lokasi penyambungan pipa gas; dan, proteksi kebakaran yang tidak pada tempatnya.

Sementara itu, Gerakan Mahasiwa dan Pemuda Indonesia yang antara lain dimotori oleh Jaringan Mahasiswa Hukum Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Jakarta akan menggelar aksi dan melaporkan kasus di PetroChina ini ke Mabes Polri.

Dalam selebaran dan flyer yang beredar luas, aksi akan digelar pada Senin (16/1/2023), mulai pukul 11.30 WIB di Jakarta.

Selain ke Mabes Polri, mereka juga akan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor pusat PetroChina, SKK Migas dan Kementerian ESDM.

Dalam tuntutan, mereka mendesak Mabes Polri mengambil alih dan mengusut tuntas kasus kecelakaan kerja meledaknya pipa gas PertroChina di Betara.

Mereka juga meminta polisi memeriksa Manager Operasional dan Field Manager PetroChina.

“Mendesak Dirut PetroChina International Jabung Ltd mencopot Manajer Operasional dan Field Manager,” tulis mereka dalam selebaran.

Mereka juga meminta pemerintah mengevaluasi PetroChina Jabung dan kontrak kerjanya.

Editor: Administrator

Terkini