Oleh: Lukman Hakim Dalimunthe
Kemarin malam, saya mencari hal-hal yang terkait dengan kebudayaan di website resmi kabupaten/kota lingkup Provinsi Jambi.
Saya membuka website resminya, berikut daftarnya: jambikota.go.id, sungaipenuhkota.go.id, kerincikab.go.id, tebokab.go.id, bungokab.go.id, muarojambikab.go.id, batangharikab.go.id, sarolangunkab.go.id, tanjabbarkab.go.id, tanjabtimkab.go.id, dan meranginkab.go.id.
Sependek pencarian saya, hanya satu website yang memuat file atau data berbentuk pdf mengenai wisata, budaya, kesenian, kuliner, situs sejarah dan sebagainya, yaitu Kota Jambi. Selebihnya hanya berbentuk berita kegiatan dinas pariwisata atau kebudayaan. Dan ada yang tidak membuat sama sekali.
Jika pun ada, hanya berita dari beberapa media yang meliput kegiatan pemerintah. Itu pun tidak lengkap, kebanyakan berupa kekayaan alam dan festival saja.
Hal ini membuat masyarakat (seperti saya), mengalami kesulitan untuk mengetahui kekayaan budaya, alam dan sebagainya secara lengkap yang dimiliki kabupaten/kota lingkup Provinsi Jambi.
Padahal, itu harus dibuat oleh pemerintah untuk mempromosikan daerahnya masing-masing. Ini menjadi salah satu \"alat\" di era digital.
Saya sangat menyayangkan hal ini. Seharusnya, dinas terkait membuat data secara lengkap. Bisa berbentuk pdf atau infografis agar enak dibaca. Bisa juga berbentuk video. Tinggal dipilih saja sesuai kemampuan.
Data-data yang saya maksud tidak harus mendalam atau mendetail. Sebutkan saja nama dan alamatnya. Biarkan masyarakat yang mencari sendiri nantinya.
Toh, kalian punya anggaran yang jelas, kenapa tidak digunakan untuk hal sepele seperti itu? Ayo dong! Itu masalah kecil sebagai bentuk promosi saja.
Teman-teman dan para senior, jika punya data-data tersebut yang di dapat dari website di atas, silahkan berbagi di kolom komentar!
*****
Setelah memiliki data kebudayaan, kesenian, kuliner, pariwisata, dan sebagainya di website resmi pemerintah masing-masing, maka perlu adanya pengembangan tulisan atau video yang bisa mengedukasi masyarakat. Edukasi yang saya maksud adalah tentang sejarah, pelestarian, dan pengembangannya.
Bagaimana mau melestarikan budaya jika pemerintahannya tidak peka akan hal sederhana seperti itu. Apa yang akan terjadi pada generasi penerus kita? Mereka akan kehilangan sejarah daerahnya, yang notabene merupakan salah satu bagian dari dirinya.
Mereka akan mengalami kemunduran dan terombang-ambing pada kehidupan yang tidak jelas. Akar tradisinya tercabut dan hilang. Kasihan mereka.
Tradisi merupakan suatu kekayaan nenek moyang yang harus dirawat, dilestarikan, dan dikembangkan. Semua itu peninggalan terpenting bagi kita saat ini. Apa lagi yang kita miliki? Hanya itu.
*****
Beberapa bulan ini, saya menulis tentang kebudayaan, wisata, kuliner, kesenian, tradisi, keanekaragaman hayati, dan komoditas di salah satu website. Tugas saya untuk mengenalkan keunikan dan keindahan alam dan budaya yang dimiliki daerah.
Selama saya menulis di sana, sudah tentu saya harus banyak membaca dan menggalinya. Entah itu melalui buku, jurnal, website terpercaya, dan riset ke lapangan.
Saya hanya menemukan sedikit jurnal dan buku tentang kekayaan budaya dan alam yang dimiliki oleh Provinsi Jambi. Hanya sedikit. Terhitung jumlahnya.
Mengapa ini bisa terjadi? Bukannya ada beberapa kampus besar di Provinsi Jambi ini? Selain itu, pemerintah juga punya dinas yang menaungi pariwisata dan kebudayaan. Kemana aja?
Ada puluhan warisan nenek moyang Jambi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bagaimana kejelasan dan kelanjutannya setelah mendapat sertifikat tersebut? Apa upaya yang telah dilakukan pemerintah setempat?
Ini bukan hal sepele, ini hal vital bagi pengembangan dan keberlanjutan suatu warisan leluhur kita.
Itu hanya berupa WBTB, bagaimana dengan pengembangan wisata, kuliner, komoditas yang dimiliki daerah? Kita tunggu saja jawabannya.
*) Penulis.adalah pegiat literasi di Provinsi Jambi