• Jumat, 29 September 2023

Menciptakan Bonding dengan Anak di Masa Pandemi Melalui Kegiatan Fun Cooking

- Selasa, 19 Januari 2021 | 16:58 WIB

Oleh: Cut Citra Novita *)

KELEKATAN hubungan atau ikatan batin antara ibu dan anak yang lebih di kenal dengan istilah “bonding” dapat memberikan rasa aman, mengembalikan mood baik, menciptakan perasaan bahagia serta dapat mempererat kehangatan dalam keluarga, karena adanya rasa saling memahami dan menyayangi satu sama lain.Pemenuhan kebutuhan serta rasa nyaman akan berdampak pada perilaku sosial anak yang positif, intimasi dan emosi yang sehat dimasa depan (Eliasa, 2011).

Menurut Upton dalam Mujiwat Amin Dkk (2021), Kelekatan yang terbangun akan menjadi tumpuan bagi anak dalam menjelajah kehidupanya, terutama dalam berinteraksi dengan lingkungan dan orang asing. Kelekatan dibangun berdasarkan proses dan kepercayaan terhadap lingkungan yang aman lewat figure ibu, berperan dalam memberikan stimulus dan mengembangkan rasa percaya bukan hanya pada ibu, ayah namun juga pada lingkungan. Kelekatan ini akan tumbuh selama adanya kontak fisik dan psikis yang diberikan lewat berbagai macam stimulus. Termasuk dalam kegiatan “fun cooking”.

Fun Cooking dapat menjadi kegiatan yang dipilih selama “stay at home” di masa pandemi. Kegiatan ini menarik bagi anak karena menuntut keaktifan dan kreativitas antara ibu dan anak dalam mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan yang dapat dihidangkan dengan cita rasa yang enak, lezat, menarik, menyehatkan,dan tentunya mudah dicerna serta dapat membunuh kuman-kuman yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi tubuh manusia (Laely & Subiyanto, 2020).

Selama anak mengikuti rangkaian memasak, bunda dapat mengedukasi ananda tentang pentingnya makan makanan yang sehat. Termasuk mengajak anak untuk suka makan si hijau (sayur). Informasi mengenai zat-zat yang terkandung dalam sayur yang sangat penting bagi kesehatan tubuh seperti, zat besi, fosfor, kalsium, vitamin, dapat disampaikan. Karena anak akan cenderung lebih mudah mencerna dan mengingat informasi yang disampaikan dalam kondisi yang menyenangkan.

Kelakatan dapat diciptakan melalui kegiatan ini. Orangtua dapat menanyakan bagaimana perasaan anak di hari itu, apa saja yang sudah ia lakukan, hal apa yang ia sukai dan tidak, serta memberikan kesempatan untuk anak dapat mengungkapberbagai macam emosi yang dirasakan. Disinilah peran orangtua untuk kembali menguatkan, serta memenuhi tangki cinta anak.

Sesuai dengan yang diungkapkan oleh psikolog Dr. Raden Rachmy Diana S.Psi, MA, Psi., dalam mata kuliah psikologi perkembangan anak usia dini, bahwa ada 5 bahasa cinta yang harus dipenuhi orangtua, dilakukan melalui: (1) Kata-kata pendukung (ungkapan cinta yang tulus, dorongan, bimbingan). (2) Hadiah tanpa syarat sebagai bentuk perhatian dan ekspresi cinta. (3) Layanan, di sesuaikan dengan kondisi anak saat benar-benar membutuhkan bantuan. (4) Sentuhan fisik (disesuaikan dengan usia dan kenyamanan anak). (5) Waktu yang berkualitas (ketersediaan waktu untuk melakukan aktivitas bersama yang di sukai.

Kegiatan funcooking merupakan alternatif yang ampuh bagi orangtua yang mengalami hambatan anaknya sulit dan memilih-milih makanan. Biasanya anak akan suka dengan hasil karya yang dibuat sendiri, begitu juga dalam hal memasak, lewat bantuan yang diberikan orangtua, ditambah memodifikasi tampilan yang tersaji dengan unik, menarik, maka akan menambah selera anak untuk mencoba dan suka. Kegiatan ini juga memberikan edukasi pada anak tentang menghargai makanan dan sikap bersyukur kepada sang Kuasa yang sudah memberikan ragam tumbuh-tumbuhan dan hewani yang boleh dan tidak boleh di komsumsi.

Seperti kegiatan funcooking yang menjadi program unggulan, dan selalu ditunggu-tunggu oleh anak-anak program online 365 hari LearningManagementSystem Darul Arifin Jambi, yang diadakan setiap satu bulan sekali. Hal ini terlihat dari komentar para orangtua dan postinganupload tugas yang diserahkan, terlihat antusias anak-anak dalam melakukan kegiatan funcooking, dan mencoba hasil makanan yang dibuatnya di akhir.

*) Mahasiswi Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Editor: Administrator

Terkini

Devil’s Advocate di Satuan Pendidikan

Senin, 25 September 2023 | 09:56 WIB

Hak Milik dan Izin

Selasa, 19 September 2023 | 14:48 WIB

Hukum Alam Dalam Pembelajaran

Selasa, 29 Agustus 2023 | 09:58 WIB

Kemerdekaan dan Sabotase Diri

Kamis, 17 Agustus 2023 | 08:14 WIB

Tafsir 'Bajingan dan Tolol'

Rabu, 16 Agustus 2023 | 09:14 WIB

Lengser Keprabon, Mandig Pandito

Jumat, 11 Agustus 2023 | 10:14 WIB

Black Box Pembelajaran

Senin, 24 Juli 2023 | 08:51 WIB

Perkawinan dan Perbuatan Pidana

Sabtu, 22 Juli 2023 | 17:49 WIB

Izin dan Sertifikasi

Jumat, 7 Juli 2023 | 07:23 WIB

Libur dan Muhasabah Profesional

Senin, 26 Juni 2023 | 10:14 WIB

Guru ‘Bermuka Dua’

Senin, 5 Juni 2023 | 13:51 WIB

Tanggung Jawab Suami

Rabu, 24 Mei 2023 | 18:59 WIB

Resiko Bisnis atau Korupsi

Kamis, 11 Mei 2023 | 20:16 WIB

Media dan Marketing Politik

Minggu, 7 Mei 2023 | 16:37 WIB

Percakapan “Akademik’ Guru

Jumat, 5 Mei 2023 | 16:26 WIB
X