JAMBI - Program Upaya Khusus (Upsus) di bidang pertanian yang digagas pemerintah pusat, di Jambi belum terealisasi secara maksimal. Hingga pertengahan Desember ini, realisasi Upsus di Provinsi Jambi baru mencapai 78 persen.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jambi, Amrin Aziz, dua minggu waktu tersisa hingga akhir tahun, pihaknya akan berupaya untuk mengejar terget realisasi Upsus tersebut.
"Jadi, dua minggu kedepan kita harus mengejar 12 persen lagi, untuk mencapai target," katanya.
Amrin beralasan rendahnya realisasi tersebut dikarenakan terkendala beberapa faktor. Diantaranya, Dinas Pertanian mengkoordinir beberapa lembaga seperti Bakorluh dan TNI. Untuk Bakorluh, lanjutnya, sudah disalurkan anggaran secara keseluruhan sebanyak Rp 8 miliar, untuk TNI ada juga anggaran Rp 1 miliar.
Yang paling krusial dalam Upsus ini, lanjut Amrin, adalah pencetakan sawah dengan target 1.000 hektar. Lokasi cetak sawah baru ini adalah di Kabupaten Merangin. Namun hingga saat ini baru selesai sebanyak 600 hektar.
"Dana untuk cetak sawah ini ada Rp 10 miliar. Dalam waktu dua minggu ini akan dikejar untuk cetak sawah," ujarnya.
Selain itu, dilanjutkannya, untuk kendala di lapangan adalah pasukan TNI yang berada di kawasan perbatasan, sehingga menggunakan sistem teritori. Pasukan itu dipimpin oleh kepala wilayah yang membawahi tiga Provinsi. "Sehingga jarang berada di satu tempat dalam waktu yang lama. Yang bisa dimanfaatkan itu adalah Koramil, tapi tak bisa mengambil keputusan. Ini juga kendala," tandasnya.