JAMBI - Selesainya pembangunan jalan dua kecamatan di Seberang Kota Jambi, yaitu Danauteluk dan Pelayangan, dimanfaatkan sejumlah pengemudi truk batubara dan sawit sebagai jalan pintas.
Baca juga : Kadishub Sebut Jalan Seberang Bukan Untuk Batubara dan Sawit
Namun tingginya intensitas truk batubara dan sawit yang melintas di jalan tersebut membuat warga dua kecamatan resah, khawatir kerusakan jalan akibat tingginya tonase kendaraan.
Mencegah semakin ramainya kendaraan yang melintas para pemuda dua kecamatan pada Jumat dan Sabtu (1-2/10) malam, melakukan penghadangan dan pemblokiran truk batubara dan sawit yang melintas.
Aksi ini dilakukan dibeberapa titik yang merupakan pintu masuk bagi truk batubara dan sawit. Akibatnya ratusan truk dipaksa putar balik dan mencari jalur lain.
Baca juga : Portal Jalan di Perbatasan Kota Jambi dan Muarojambi Rusak Ditabrak
Dua pintu masuk yaitu perbatasan antara Kelurahan Olak Kemang dan Desa Danau Kedap Muarojambi serta di Tanjung Johor Kecamatan Pelayangan dijaga puluhan pemuda.
Hafis Alatas, tokoh pemuda setempat mengatakan, langkah yang mereka lakukan untuk menjaga agar jalan di dua kecamatan berumur panjang.
“Kalau tidak kita yang jaga siapa lagi. Sama-sama kita tahu tonase batubara dan sawit sangat tinggi. Kalau tak dijaga saya pastikan tak sampai enam bulan jalan ini sudah rusak,” kata Hafis.
Aswan Hidayat, tokoh pemuda lainnya mengatakan, aksi mereka mendapat dukungan para tokoh masyarakat setempat. Kata dia, hendaknya langkah mereka didukung dengan sikap dari Dishub Kota Jambi.
“Hendaknya Dishub segera bertindak dengan tingginya aktifitas batubara yang melintas. Harus berikan ketegasan jangan sampai warga yang tegas,” kata Aswan.
Disebutkannya langkah yang dilakukan juga mendukung pemerintah supaya pembangunan yang sudah dilaksanakan terjaga dan tahan lama.
“Kalau tak seperti ini beberapa bulan lagi jalan rusak, maka perlu perlu biaya untuk perbaikan. Padahal masih banyak hal lain yang perlu perhatian,” tegasnya.