JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris membuka langsung diskusi penataan angkutan batubara di Jambi yang diadakan di salah satu hotel di Kota Jambi, Jumat (21/10/2022).
Dalam sambutannya Al Haris mengatakan, dari data yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di Jambi.
"Dan sektor yang masih bagus di sektor Pertambangan dan CPO," kata Al Haris.
Dikatakannya lagi, adanya batubara di Jambi merupakan anugerah, karena tidak semuanya provinsi di Indonesia mempunyai batubara diwilayahnya.
"Alhamdulillah Jambi masuk 5 besar yang ada batubara, tetapi anugrah yang diberikan untuk warga Jambi dan Indonesia. Tentunya ini harus dikelola dengan baik," ujarnya.
Indonesia masih membutuhkan devisa dari tambang batubara, solusinya adalah harus mengatur permasalahan angkutan batubara ini, agar masyarakat tidak terganggu akibat angkutan batubara dan usaha para pemegang IUP bisa lancar tanpa sampai ke Pelabuhan.
"Kita usahakan pembangunan jalan khusus batubara, namun pembangunannya itu untuk mengurus amdal lalinnya agak repot," katanya.
Gubernur Jambi mengajak para pengusaha agar mencoba mengakut batubara untuk melewati jalur sungai, selain itu juga pemilik tambang Batubara yang berada di Kabupaten Bungo dan Tebo agar melewati jalan milik WKS di Simpang Niam - Lubuk Kambing.
"Memang informasinya berbayar, tetapi saya tidak tahu berapa biayanya. Nanti kita diskusikan kepada pihak WKS. Disana nanti bisa angkut 35 ton, jadi nanti lebih lancar di sana," tutupnya.