JAMBI – Jelang memasuki bulan suci ramadan 1444 H/2023 beberapa minggu mendatang, Disperindag Kota Jambi mengaku telah melakukan berbagai persiapan. Khususnya terkait persiapan pasar bedug di Kota Jambi.
Plt Kadis Perindag Kota Jambi, Amirullah menyebutkan, belum lama ini pihaknya telah mengumpulkan sejumlah pedagang di Kota Jambi.
Diketahui, Disperindag menyediakan tiga lokasi pasar bedug yang dikelola pemerintah. Seperti di antaranya di Jalan WR Supratman atau Gang Siku, Kecamatan Pasar.
Kemudian di Jalan DR Y Leimena, Kecamatan Pasar dan di kawasan Jalan Mr Assaat Kota Jambi. Kata dia, khusus di Jalan WR Supratman itu, disediakan sebanyak 480-an lapak pedagang.
“Di gang siku khusus berjualan pakaian saja. Untuk di Leimena itu ada kita siapkan 190 lapak, di Assaat 170-an lapak,” ujarnya.
Dijelaskannya, lapak-lapak pasar bedug yang disedikan Pemkot Jambi ini, dikhususkan bagi para pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan tersebut pada hari biasa. “Kita utamakan mereka dahulu,” katanya.
Meski begitu, para pedagang untuk menempati lapak pasar-pasar bedug tersebut akan dikenakan tarif retribusi senilai Rp. 400 ribu selama digelarnnya pasar bedug tersebut.
“Itu sudah termasuk uang kebersihan dan lain-lain. Tapi tidak termasuk uang penjagaan di malam hari,” jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap para pedagang nantinya tidak meninggalkan barang berharga di lapak. Jika pun meninggalkan, para pedagang bisa secara swadaya mengupah penjaga malam.
“Saat ini sudah ada 50 persen pedagang yang mendaftar. Masih proses pendaftaraan saat ini,” jelasnya.
Di samping itu, ia memastikan maksimal pedagang hanya diperbolehkan memiliki 2 lapak. Ini mengingat, kondisi lapak yang tak terlalu besar.
“Maksimal 2 tidak lebih. Ini mengingat barang dagangan mereka tentu tidak muat hanya di satu lapak saja,” tutupnya.