Gempa Awaljon Kabag Hukum Kota Jambi Merangkap Dosen Sekaligus Mahasiswa S3 di Universitas Jambi

METROJAMBI.COM - Muhamad Gempa Awaljon Putra, pelapor siswi SMP Syarifah Fadiyah Alkaff, ternyata tidak hanya menjabat sebagai Kabag Hukum Setda Kota Jambi.

Pria yang lama mengabdi di kejaksaan ini juga merangkap jabatan sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi (FH Unja).

Dari penelusuran Metrojambi.com di simpeg.unja.ac.id, Gempa Awaljon berstatus dosen praktisi.

Baca Juga: Mana Banyak PNS Perempuan dan Laki-laki di Pemkot Jambi? Ini Perbandingan Tingkat Pendidikan PNS Pemkot Jambi

Tertulis, Gempa Awaljon adalah seorang jaksa di Kejaksaan Republik Indonesia yang juga tengah menjalani pendidikan doktor (S3) Ilmu Hukum Unja, angkatan 2020.

Juru bicara Unja Muhammad Farisi membenarkan bahwa Gempa Awaljon dosen praktisi di kampus Oranye itu.

Farisi menyebutkan, status dosen praktisi diatur oleh Kemenristekdikbud.

Baca Juga: Empat Bacaleg DPRD Kota Jambi Mengundurkan Diri, Begini Penjelasan KPU

"Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas, baik secara luring maupun daring," ujar Farisi, Rabu (7/6/2023).

Menurut dia, praktisi mengajar bertujuan menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja.

Gempa Awaljon viral setelah melaporkan akun Tiktok @fadiyahalkaff milik siswi SMPN 1 Kota Jambi ke polisi.

Baca Juga: Survey SMRC: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Terus Bersaing, Anies Anjlok

Akun itu dilaporkannya karena dinilai oleh Gempa menyinggu SARA saat Fadiyah berbicara melalui video ketika menuntut ganti rugi untuk neneknya kepada PT Rimba Palma Sejahtera Lestari (PT RPSL).

PT RPSL dituding sebagai penyebab rusaknya sumur dan rumah Hapsah, nenek Fadiyah, di kawasan Payo Selincah, Kota Jambi, karena mengangkut material dengan kendaraan di atas kapasitas jalan.

Walau akhirnya mencabut laporan di Polda Jambi, Gempa Awaljon terlanjur viral dan mendapat banyak tanggapan negatif dari para netizen.