METROJAMBI.COM – Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dilaporkan ke iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan Indonesia), sepanjang tahun 2023 masih terdapat kasus gigitan hewan yang tersebar di 10 provinsi.
Pada peringkat pertama adalah Bali, disusul Jambi, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Utara.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Ferry Kusnadi menjelaskan bahwa itu bukan kasus rabies melainkan faktor resiko digigit oleh hewan.
Baca Juga: Lelang Jabatan Dirut Bank Jambi Tunggu Kasus Yunsak El Halcon Inkrach
“Karena rabies itu ditularkan oleh hewan melalui gigitan, seperti anjing dan monyet. Memang kasus gigitan hewan di Provinsi Jambi lumayan tinggi, tetapi kita tidak ada yang positif rabies,” kata Ferry, Rabu (7/6/2023).
Untuk mengantisipasi gigitan hewan itu, pihaknya sudah menyiapkan vaksin rabies di setiap Puskesmas. Sehingga apabila ada masyarakat yang terkena gigit hewan tersebut bisa langsung diantisipasi dengan menyuntikkan vaksin rabies.
Ferry menjelaskan, untuk laporan yang masuk akibat gigitan hewan tersebut, dalam waktu tiga bulan terakhir mencapai 150 kasus, kasus gigitan hewan terbanyak berada di Kota Jambi, kemudian Tanjung Jabung Timur.
Baca Juga: Kemenag RI Buka Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Tahun 2023
“Tetapi itu kasus gigitan bukan kasus rabies. Beda,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ferry mengimbau kepada masyarakat apabila bertemu hewan yang berkeliaran agar selalu waspada dan hati-hati.
