Gelang Sebelik Sumpah Suku Anak Dalam Jambi Tak Sekadar Aksesori, tapi Ada Nilai Spiritual Seperti Ini...

METROJAMBI.COM - Kalung dan gelang sebelik sumpah merupakan kerajinan tradisional yang memiliki makna mendalam bagi komunitas Orang Rimba atau Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi.

Kerajinan kalung dan gelang buatan Orang Rimba ini berasal dari bahan biji pohon keras bernama pohon Sebelik Sumpah.

Mengutip dari Buku Bahan Ajar Orang Rimba dan Kebudayaannya (KKI Warsi, 2013), nama 'sebelik sumpah' sendiri memiliki arti sumpah yang berbalik.

Baca Juga: Empat Fakta Menarik tentang Gempa Awaljon Putra, Kabag Hukum Kota Jambi yang Mempolisikan Siswi SMP

Dalam keyakinan Orang Rimba, konon dengan mengenakan kalung atau gelang sebelik sumpah si pemakai akan terhindar dari sumpah buruk orang-orang yang bernniat jahat padanya.

Justru sumpah buruk tersebut akan kembai pada orang yang menyumpahi.

Selain sebagai penolak bala, aksesori ini juga diyakini dapat menjaga diri pemakainya dari unsur gaib yang mungkin merugikan.

Baca Juga: Ini 6 Kecamatan di Kota Jambi yang Berada di Pinggir Sungai Batanghari

Orang Rimba meyakini bahwa kalung dan gelang sebelik sumpah memiliki kekuatan spiritual yang mampu mengusir entitas jahat dan menjaga keberuntungan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, kalung dan gelang sebelik sumpah juga menjadi lambang persaudaraan di antara orang Rimba.

Dengan memakai sebelik sumpah akan mengidentifikasi mereka sebagai anggota komunitas yang memiliki ikatan kuat dan saling mendukung satu sama lain.

Baca Juga: Horee... Beasiswa LPDP Tahap II 2023 Telah Dibuka, Yuk Buruan Daftar....

Sehingga, selain nilai spiritual dan simbolisnya, kalung dan gelang sebelik sumpah juga menjadi bagian penting dari budaya dan identitas masyarakat Orang Rimba.

Dengan keunikan dan kepercayaannya, kerajinan kalung dan gelang sebelik sumpah memberikan penghargaan yang lebih dalam terhadap kearifan lokal dan kebudayaan Orang Rimba.

Menjaga dan melestarikan tradisi ini merupakan tugas kita bersama untuk mempertahankan keanekaragaman budaya yang kaya di Indonesia.***