JAMBI - Sehari setelah PON XX Papua dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (2/10), kontingen Jambi langsung pecah telor medali emas. Cabang wushu menjadi penyumbang pertama medali emas itu.
Baca juga : Wushu Sumbang Emas Pertama untuk Jambi di PON Papua
Adalah Melisa Try Andani, yang turun pada ketegori Sanda kelas 56 kg putri, yang berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi Jambi. Di partai final yang digelar Minggu (3/10), Melisa mengalahkan Diandra A Pieter dari DKI Jakarta dengan skor 2-0.
Medali emas yang diperoleh oleh Melisa sekaligus memenuhi target yang dibebankan kepada tim wushu Jambi di PON Papua.
Baca juga : Keberhasilan Melisa Raih Emas Pertama untuk Jambi Disaksikan Langsung Presiden Jokowi
Hingga pukul 19.30 WIB kemarin, kontingen Jambi di PON Papua mengoleksi 12 medali. Selain satu emas dari melisa, ada empat perak dan tujuh perunggu dari berbagai cabang. Dengan perolehan tersebut, Jambi berada di peringkat 10.
Ketua Umum KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan saat dikonfirmasi Metro Jambi berharap raihan medali emas tersebut menjadi motivasi bagi atlet Jambi lainnya yang berlaga di PON Papua.
“Terima kasih kepada atlet wushu Jambi, Melisa, yang telah memberikan kontribusi terbaik. Ini hendaknya dijadikan penyemangat bagi atlet lain,” kata Budi melalui sambungan telepon.
Baca juga : Atlet Panahan Hanif Wijaya Sumbang Emas Kedua Bagi Jambi
Meski target telah tercapai, Budi tetap berharap wushu Jambi bisa menyumbangkan medali emas lainnya. Sebab, masih ada atlet wushu Jambi yang belum bertanding.
Budi juga memastikan seluruh atlet Jambi yang telah tiba di Papua dalam kondisi fit dan siap untuk bertanding. “Seratus persen fit. Dua tahun ini kan mereka terus latihan, jadi sekarang mereka siap untuk tampil,” tegas Budi.
Budi juga memastikan tidak ada kendala non teknis yang dihadapi kontingen Jambi di PON Papua. Terkait kendala listrik dan air bersih di penginapan tim sepatu roda, sehingga tidak bisa tampil maksimal di tiga nomor final, Budi mengatakan kondisi yang sama juga dialami kontingen lain.
“Kejadian itu kan pas hari pertama masuk (penginapan, red). Bukan Jambi saja, kontingen lain juga mengalaminya. Namun sekarang semuanya sudah siap. Sepatu roda juga masih akan tampil di beberapa nomor,” kata Budi.
KONI sendiri menargetkan 13 medali emas di PON Papua tahun ini. Target tersebut lebih tinggi dibanding delapan medali emas yang diraih Jambi saat PON 2016 di Jawa Barat.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jambi Roinadi juga mengaku bersyukur Jambi berhasil meraih emas pertama di PON Papua.
“Alhamdulillah Jambi mendapatkan emas pertama melalui cabang olahraga wushu. Saya mengucapkan selamat untuk Melisa telah meraih sukses dengan mendapatkan emas pertama untuk Provinsi Jambi,” kata Roinadi kepada Metro Jambi.
Ia berharap atlet lainnya yang belum bertanding juga dapat menyumbangkan medali emas untuk Jambi. “Saya mengharapkan ada tambahan emas berikutnya dari cabor-cabor yang akan bertanding,” tandasnya.
Sementara Ketua Pengprov PABSI Jambi Imron Rosadi mengatakan, enam atlet angkat besi Jambi yang diberangkatkan ke PON XX Papua siap tampil maksimal guna meraih prestasi terbaik.
Imron mengatakan, keenam atlet yang diberangkatkan ke PON Papua telah dipersiapkan dengan baik agar bisa tampil maksimal guna mencapai target medali yang telah ditetapkan.
“Saya berpesan kepada atlet, bertandinglah dengan membawa nama baik diri sendiri, orang tua, cabor, dan Provinsi Jambi. Insyaallah akan menghasilkan prestasi terbaik,” kata Imron.
Tim angkat besi Jambi dilepas berangkat ke Papua pada Kamis (30/9).