Mobil Karya Mahasiswa ITS Siap Balapan di Jepang

- Sabtu, 20 Agustus 2016 | 11:33 WIB
Mobil Sapu Angin Speed IV karya mahasiswa ITS Surabaya.
Mobil Sapu Angin Speed IV karya mahasiswa ITS Surabaya.

GAGAL dalam lomba mobil hemat energi di London Juli lalu tidak membuat tim Sapu Angin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyerah. Tim yang terbentuk pada 2010 itu akan tampil kembali dalam ajang Student Formula Japan (SFJ) 2016. Kompetisi mobil balap formula khusus pelajar tersebut diadakan di Jepang pada 6–10 September.

ITS telah menyiapkan mobil andalan yang diberi nama Sapu Angin Speed 4. Humas Tim Sapu Angin ITS Arnoldus Adro Pradhito mengungkapkan, konsep mobil tersebut dibuat sejak tahun lalu. Tepatnya pada November 2015. ’’Itu dari proses desain, perancangan, hingga pematangan konsep mobil,’’ kata mahasiswa jurusan teknik mesin itu, dikutip dari Jawapos.com.

Pada ajang SFJ, Tim Sapu Angin membuat perubahan desain mobil. Mereka juga mengganti material bodi. Sebelumnya, mobil seberat 250 kilogram tersebut berbahan fiber. Namun, untuk ajang ke Jepang, mereka menggantinya dengan material berbahan karbon.

’’Bahan karbon lebih ringan. Harapannya bisa menurunkan massa mobil, tetapi menambah kecepatan,’’ jelas Adro. Seluruh material mobil seharga Rp 200 jutaan tersebut menggunakan rancangan sendiri. ’’Kecuali engine-nya. Karena belum ada di Indonesia,’’ ungkap mahasiswa semester delapan itu.

Kompetisi di Jepang akan diikuti peserta dari berbagai negara se-Asia. Tim ITS yang beranggota 21 orang tersebut harus mampu mengungguli 110 tim lain. Mereka harus bersaing untuk mendapatkan waktu tercepat (time attack). Dalam kompetisi yang berlangsung sejak 2003 itu, setiap peserta wajib mampu melewati dua tahapan.

Pertama, static events. Pada tahap itu, para peserta diuji dengan sederet pertanyaan mengenai desain mobil, cost report, dan pemasaran mobil. ’’Di tahap ini kami harus pandai-pandai menjelaskan bahwa karya kami tidak hanya dapat melaju, tetapi harus memperhatikan aspek pembiayaan, bagaimana memasarkan ke industri, serta kebermanfaatan bagi masyarakat,’’ ucap Adro.

Tahap kedua adalah dynamic events. Seluruh mobil rancangan peserta dicek segala aspek. Mulai keamanan, desain, hingga knalpot. Mobil akan dites melalui uji percepatan di sirkuit (acceleration), ketahanan mobil (endurance), penggunaan bensin (fuel efficiency), serta tes mobil dengan mengelilingi sirkuit delapan (autocross). ’’Intinya, tahap kedua ini uji performa mobil,’’ papar Adro.

Selain ITS, perwakilan dari Indonesia adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada 2013 Sapu Angin Speed meraih best rookie award atau pendatang baru terbaik. ’’Tahun ini harus lebih baik,’’ tutur Adro. Mereka menargetkan kompetisi kali ini dapat lolos 10 besar. ’’Latihan terus kami lakukan. Selama latihan, performa mobil cukup memuaskan,’’ katanya.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Joni Hermana menyatakan bangga karena Tim Sapu Angin bisa bangkit kembali. Dia mendukung mahasiswanya untuk berlaga di Jepang. ’’Semoga usaha mereka membawa nama baik almamater dan Indonesia,’’ tuturnya.

Editor: redaktur

Terkini

Yamaha Gear 125 Hadirkan Tampilan Warna Baru

Senin, 15 Mei 2023 | 10:14 WIB

Teknologi Canggih di Hyundai Stargazer

Senin, 27 Maret 2023 | 10:20 WIB

Tips Aman Berkendara Pada Saat Musim Hujan

Rabu, 1 Maret 2023 | 12:06 WIB

Pentingnya Cek Transmisi Sebelum Beli Kendaraan Bekas

Jumat, 10 Februari 2023 | 14:55 WIB

Kiat Menyimpan Sepeda Motor di Rumah Kala Musim Hujan

Jumat, 13 Januari 2023 | 14:27 WIB

Yamaha All New NMAX 155 Punya Warna Baru

Senin, 9 Januari 2023 | 10:38 WIB

Toyota Hilux Makin Sangar dengan Versi GR Sport

Rabu, 7 Desember 2022 | 16:27 WIB

Honda WR-V Jelajah Sumatera Hadir di Kota Jambi

Sabtu, 3 Desember 2022 | 10:37 WIB

Al New Kijang Innova Zenix Hadir di Jambi

Selasa, 29 November 2022 | 16:44 WIB

WSBK Mandalika 2022 Tidak Pakai Pawang Hujan

Sabtu, 12 November 2022 | 12:01 WIB