BANGKO - Puluhan hektar lahan persawahan di Desa Muara Madras, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin terancam gagal panen. Ini disebabkan jebolnya bendungan irigasi yang menjadi sumber pengairan.
Bendungan irigasi yang berada di tengah desa Muara Madras tersebut, dibuat swadaya oleh warga dengan mengunakan batu, kayu, dan bambu. Namun belakangan ini sudah beberapa kali dijebol air sungai.
"Bendungan itu kami bangun sendiri. Kini jebol lagi akibat naiknya debit air Sungai Mentenang," ujar Pigen, warga Muara Madras saat dikonfirmasi.
Dilanjutkannya, bendungan tersebut sudah beberapa kali jebol oleh air. Bahkan kali ini merupakan kerusakan untuk ketiga kali di musim tanam tahun ini.
"Baru sebulan lalu diperbaiki, tapi sudah jebol lagi, sementara padi kami mulai berisi. Kalau bendungan tidak tahan seperti ini, kami sangat khawatir gagal panen," sebutnya.
"Ini sudah beberapa kali terjadi. Pemerintah seharusnya tidak hanya menunggu usulan, tapi juga harus aktif untuk memberdayakan lahan yang ada," tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Merangin, Mujibur, saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut.
"Tidak ada laporan dari masyarakat. Jadi kami tidak tahu kalau ada bendungan jebol," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat dapat melakukan pengusulan. Namun itu bisa terealisasi pada anggaran APBD awal 2016 ini, karena tak masuk anggaran.
"Untuk tahun belum ada anggaran pembangunan irigasi tersebut, kalau memang ada yang kondisinya seperti itu, coba saja masyarakat ajukan usulan, agar dapat kita perjuangkan untuk di DAK tambahan nanti," tuntasnya.