JAMBI - Lokasi penampungan minyak ilegal dalam kawasan konsesi PT Agronusa Alam Sejahtera (PT AAS) di Kecamatan Bajubang, Batanghari, Sabtu (18/9), terbakar hebat. Hingga Minggu (19/9), kobaran api dan asap tebal masih terlihat di lokasi. Seorang pekerja dilaporkan mengalami luka bakar serius.
Baca juga : Seorang Oknum Polisi Diamankan Terkait Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Areal PT AAS
Informasi yang dihimpun Metro Jambi, kebakaran terjadi pukul pada 05.45 WIB. Seorang pekerja tambang minyak ilegal, yang diketahui bernama Hasanudin (41), warga asal Pringsewu, Lampung, dilarikan ke RSUD Sungaibahar dengan kondisi luka bakar 80 persen di tubuhnya.
Baca juga : Heli Water Bombing Dikirim Padamkan Api Sumur Minyak Ilegal di Areal PT AAS
Informasi terakhir, Hasanudin dilarikan ke RS Bhayangkara, Jambi. “Betul, kejadiannya kemarin. Satu orang jadi korban. Kejadian di KM 51 dalam wilayah konsesi PT AAS,” ujar pejabat humas PT AAS, T Siahaan, Minggu (19/9) sore.
Siahaan mengakui, hingga Minggu sore api belum berhasil dipadamkan. Namun, pihaknya sudah melaporkan ke berbagai pihak.
Baca juga : Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Areal PT AAS Sebabkan Dua Hektare Lahan Terbakar
Siahaan menyebutkan, sumur-sumur minyak ilegal di wilayah tersebut sudah tiga kali dirazia oleh kepolisian. Namun, itu tak membuat pelaku jera.
“Sebelumnya sudah diberantas oleh Polda Jambi. Tapi, masih bandel. Malah terang-terangan. Informasi yang saya terima, sumur minyaknya meledak dan ada korban satu orang dan dibawa ke rumah sakit di Sungai Bahar,” jelasnya.
Sayangnya, baik Polres Batanghari maupun Polda Jambi belum bersedia memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini.
Informasi dari warga Bungku, lokasi kebakaran berada di lokasi sumur minya ilegal di KM 51, tidak jauh dari batas PT ASS dengan PT Restorasi Ekosistem Indonesia (PT Reki). PT AAS adalah perusahaan pemegang konsesi untuk kawasan hutan tanaman industri seluas sekitar 20 ribu hektar.
Sedangkan PT Reki adalah pemegang izin konsesi kawasan restorasi ekosistem seluas 98 ribu hektare lebih. “Lokasi kebakaran memang dekat dengan batas kawasan PT Reki,” ujar seorang warga Bungku.
“Informasinya, sumur minyak itu milik Daud, orang Palembang. Awalnya bak penampung yang terbakar terus merambat ke sumurnya. Di wilayah itu minyak sedang banyak-banyaknya. Sebagian pemain di wilayah Bungku pindah ke sana,” beber warga lainnya yang meminta namanya tak disebut.