Kasus Korupsi BTS 4G, Inilah Harta Kekayaan Mantan Menteri Kominfo Johnny G Plate. Tajir!

METROJAMBI.COM - Kasus korupsi BTS 4G Kominfo melebar kemana-mana. Tiga partai politik dikait-kaitkan dengan proyek bernilai Rp 28 triliun itu.

Nilai kerugian negara kasus korupsi BTS 4G yang menyeret mantan Menteri Kominfo Johnny G Plate ini mencapai Rp 8 triliun.

Banyak yang tidak menyangka Johnny G Plate terlibat. Apalagi, mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem itu dikenal tajir melintir dengan harta kekayaan ratusan miliar rupiah.

Baca Juga: Hasil Rekapitulasi KPU, Segini Jumlah Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan di Kota Jambi

Dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat menjabat Menteri Kominfo Johnny G Plate melaporkan harta kekayaan pada 2022 sebesar Rp 193 miliar lebih.

Laporan itu disampaikan oleh Johnny G Plate ke KPK pada 29 Maret 2023, hanya beberapa bulan sebelum dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Harta terbanyak pria bernama lengkap Johnny Gerard Plate ini adalah berupa tanah dan bangunan, yakni total Rp 144 miliar lebih.

Baca Juga: Lima Komisioner KPU Provinsi Jambi Telah Dilantik, Ini Pembagian Divisinya

Di antaranya adalah 26 bidang tanah di Cilegon dan puluhan bidang tanah di Jakarta dan Manggarai, kampung halaman Johnny G Plate.

Johnny G Plate hanya melaporkan kepemilikan alat transportasi senilai Rp 473.500.000.

Yakni, Toyota Alphard tahun 2013 senilai Rp 320.000.000, truk Mitsubishi tahun 2013 senilai Rp 140.000.000 dan sepeda motor Honda Vario tahun 2019 senilai Rp 13.500.000.

Baca Juga: Ratusan Ibu Rumah Tangga di Bungo Gugat Cerai Suami, Ini Penyebabnya

Namun, dia menyebutkan harta bergerak lainnya senilai Rp 3,6 miliar, surat berharga Rp 5,2 miliar dan uang tunai atau kas dan setara kas senilai Rp 50,2 miliar.

Diambil dari berbagai sumber, sebelum menjadi menteri dalam Kabinet Presiden Jokowi, Johnny G Plate adalah pengusaha.

Pria kelahiran Ruteng, Flores, pada 10 September 1956 ini pernah menjabat direktur utama Air Asia.