METROJAMBI.COM - Sumber Daya Manusia menjadi salah satu kunci dalam mendukung pencapaian target industri hulu migas.
Terkait hal tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di industri hulu migas, termasuk SDM di bidang kesehatan.
Untuk mencapai tujuan tersebut SKK Migas menggandeng Universitas Indonesia. Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut dilaksanakan di kantor SKK Migas, Rabu (25/5/2023).
Baca Juga: Ratusan Warga Geruduk Kantor Polsek Kumpeh Ulu, 10 Orang yang Ditangkap Dibebaskan
Lingkup kerjasama antara SKK Migas dengan Universitas Indonesia meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran okupasi untuk mendukung kegiatan usaha hulu migas.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB.
Turut hadir mendampingi dalam penandatanganan perjanjian kerjasama adalah Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi SKK Migas Daniel Kurnianto, Direktur IMERI Fakultas Kedokteran UI beserta jajaran terkait.
Baca Juga: Beredar Video Asusila Mirip Dirinya, Rebecca Klopper Laporkan Dua Akun Twitter
Perjanjian kerja sama ini adalah kelanjutan dari kerjasama yang telah dilakukan SKK Migas dan Universitas Indonesia sebelumnya untuk periode 2018-2023.
Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, SKK Migas dan Universitas Indonesia bersepakat untuk melanjutkan kerjasama untuk lima tahun ke depan.
“Perjanjian kerjasama terkait pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di dalam bidang kedokteran okupasi berjalan dengan baik, SKK Migas dan juga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah merasakan manfaat dari perjanjian tersebut, sehingga SKK Migas memperpanjang kerjasama untuk lima tahun ke depan”, kata Sekretaris SKK Migas dalam sambutannya.
Baca Juga: Ancam Pengendara Motor Pakai Parang, Pelaku Begal di Bungo Ditangkap
Lebih lanjut, Shinta menyampaikan manfaat dari kegiatan yang telah dirasakan meliputi antara lain policy brief pada manajemen penanganan pandemi di hulu migas.
Kemudian enelitian dalam dampak bahaya kesehatan bagi pekerja industri hulu migas (bising, hidrokarbon, heat stress, ergonomic), serta penelitian mengenai metode skrining penyakit jantung (upaya penurunan angka fatality yang disebabkan penyakit).
Selanjutnya, program pendidikan spesialis kedokteran okupasi bagi dokter SKK Migas, KKKS dan Non KKKS, dan program lainnya.
Baca Juga: Alami Serangan Jantung, Jamaah Haji Asal Demak Jawa Tengah Wafat
