METROJAMBI.COM - Persoalan tapan batas antara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) telah menemui titik terang.
Bertempat di gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Rabu (31/5/2023) kemarin telah digelar pertemuan antara Bupati Tanjabbar Anwar sadat dan Bupati Tanjabtim Romi Hariyanto.
Ada empat poin yang disepakati dalam pertemuan yang juga dihadiri Gubernur Jambi Al Haris itu.
Baca Juga: Ternyata, Erick Thohir Jadi Alasan Penting Timnas Argentina Mau Hadapai Indonesia
Terkait sudah adanya titik terang penyelesaian masalag tapal batas tersebut, Wakil Ketua DPRD Tanjabbar Ahmad Jahfar meminta semua pihak untuk terus mengawal dan mempertahankan wilayah Tanjabbar.
Ini dikarenakan Tanjabbar memiliki banyak kekayaan alam, yang posisinya dekat dengan wilayah Tanjabtim.
"Pembicaraan dan upaya politik yang terus dilakukan dengan Kemendagri, Pemprov dan Tanjabtim banyak sekali progres yang dicapai. Di antaranya terkait tapal batas dan sumur migas yang selama ini jadi polemik," kata Ahmad Jahfar, Kamis (1/6/2023).
Baca Juga: Dicari Staff Magang Graphic Designer untuk Tulodo Indonesia
Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani Rabu (31/5/2023) kemarin, Dana Bagi Hasil (DBH) sumur migas tetap menjadi pemasukan untuk pembangunan Tanjabbar.
Ahmad Jahfar mengingatkan dan mewanti-wanti Bupati Tanjabbar Anwar Sadat serta jajarannya untuk memperkuat data administrasi yang diperlukan, dan melakukan komunikasi yang baik dengan banyam pihak terkait persoalan tapal batas agar benar benar selesai.
Kemendagri dan Gubernur Jambi juga harus bertindak objektif dalam mengusulkan dan menetapkan Permendagri terkait peta tapal batas," ujarnya.
Baca Juga: Disbunak Tanjabbar akan Cek Kesehatan Hewan Kurban
Dikatakannya lagi, aspek pembentukan kabupaten di awal, hingga soal administrasi kependudukan serta aspek historis dan existing dilapangan harus menjadi perhatian serius.
