METROJAMBI.COM - Aktivitas penambangan emas ilegal atau penambangan emas tanpa izin (PETI) sampai saat ini terus berlangsung di Sungai Penetai, Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.
Dengan adanya aktivitas penambangan emas ilegal ini membuat wilayah Muara Emat terkena dampak lingkungan, yaitu longsor dan banjir bandang.
Terkait masih adanya kegiatan penambangan emas ilegal di wilayah Muara Emat, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB TNKS) diminta untuk bertindak tegas.
Indra Kemano dari LSM Petisi Saksi Kerinci mengatakan, pihak mendapat laporan dari masyarakat dan telah melakukan investigasi ke lapangan, dimana masih ditemukan adanya aktivitas penambangan emas tanpa izin di Sungai Penetai, Muara Emat.
"Sudah puluhan alat berat yang masuk ke sana untuk mengeruk tanah dan merusak lingkungan di dalam kawasan TNKS," kata Indra, Kamis (8/6/2023).
Ia minta pihak BB TNKS untuk tidak tutup mata terkait dengan permasalahan ini, karena aktivitas penambangan emas ilegal itu masuk dalam kawasan TNKS.
Baca Juga: Pemprov Jambi Buka Kesempatan Magang ke Jepang, Dapat Tunjangan Rp 100 Juta Setelah Pulang...
"Kita minta pihak TNKS untuk bertindak tegas dan berkoordinasi dengan penegak hukum untuk menghentikan penambangan ilegal tersebut," ujarnya.
"Jika tidak ada tindakan dari BB-TNKS pihaknya akan kembali mengelar aksi dengan masa yang lebih banyak lagi," tutupnya.
Adapun Mukri Soni Depati Muaro Langkap mengatakan, pihaknya tidak berdaya lagi untuk menghentikan aktivitas penambangan emas ilegal di Sungai Penetai.
Baca Juga: Ini Perkembangan Kasus Kades Sungai Rambai yang Dilaporkan Bupati Tanjabbar ke Polisi
"Ya mau diapakan lagi, pihak kepolisian saja tidak bisa menghentikan aktivitas ini, apalagi kami masyarakat biasa," ujarnya.
