METROJAMBI.COM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadinya peningkatan aktivitas di Gunung Anak Krakatau yang berada di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau tersenbut berupa 7 kali letusan dan erupsi setinggi 2.000 meter.
PVMBG meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pencinta alam dan pendaki gunung untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: Suami dan Anak Sedang Shalat Maghrib di Masjid, Satu Unit Rumah di Kota Jambi Hangus Terbakar
Aktivitas hanya boleh dilakukan dalam radius 5 km dari kawah aktif. Hal itu agar terhindar dari bahaya erupsi.
Gunung Anak Karakatau yang memiliki ketinggian 157 meter di atas permukaan laut saat ini masih berada pada status level III atau siaga, sejak 24 April 2022 hingga sekarang.
Erupsi Gunung Anak Krakatau itu terdeteksi sejak Jumat (9/6/2023) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB dengan ketinggian erupsi bervariasi terendah berada di 500 meter hingga 3.000 meter.
PVMBG melaporkan bahwa erupsi juga terjadi terjadi pada Sabtu (10/6) pukul 04.23 WIB.
"Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 60 milimeter dan durasi lebih kurang empat menit," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan seperti dikutip dari Antara.
Hendra Gunawan menyebutkan, meski terdeteksi terjadinya erupsi akan tetapi petugas pemantau Gunung Anak Krakatau tidak mendegar adanya suara dentuman dari aktivitas erupsi.
Baca Juga: Horee... Beasiswa LPDP Tahap II 2023 Telah Dibuka, Yuk Buruan Daftar....
Ditambahkannya, pemukiman yang dihuni masyarakat paling dekat nerada di Pulau Sibesi yang berjarak 16,5 km dari Pulau Anak Krakatau.