KERINCI - Eskalasi perpolitikan di Kabupaten Kerinci, Jambi mulai menghangat. Sejumlah kandidat dari kalangan perempuan mulai muncul untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kerinci 2024.
Kabupaten Kerinci dipastikan akan memiliki pemimpin baru. Hal ini dikarenakan Adirozal sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi, karena telah menjabat dua periode.
Belakangan, sejumlah tokoh mulai digadang-gadang akan maju di Pilkada Kerinci 2024, termasuk dari kalangan perempuan. Salah satunya adalah Cory Siska, yang merupakan pengusaha tambang batubara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Cory Siska menyatakan siap mencalonkan diri sebagai bupati Kerinci. Ia mengaku ingin membangun tanah kelahirannya agar menjadi lebih baik lagi ke depan.
Perempuan kelahiran Siulak Gedang tahun 1986 itu mengakui telah membangun komunikasi dan silaturahim dengan sejumlah pihak untuk mewujudkan mimpinya itu.
“Saat ini niat untuk maju itu memang ada, namun masih melihat hasil konsolidasi terlebih dahulu,” kata Cory Siska.
Alumni STAIN Kerinci 2011 itu menambahkan, apabila masyarakat Kerinci memberinya amanah, ia bertekad akan bersama-sama masyarakat dalam membangun Kerinci.
“Dengan bekal ilmu, pengalaman, maupun relasi selama di perantauan, Insya Allah saya siap untuk pulang membangun Kerinci,” tegasnya.
Sementara itu, perempuan keturunan Kerinci yang saat ini menjadi Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, Radmida Dawam, berharap ada tokoh perempuan yang berani maju di Pilkada Kerinci 2024.
"Saya berharap adanya sosok perempuan baik yang ada di Kerinci maupun di luar daerah yang berani maju di Pilkada Kerinci 2024 mendatang," ujarnya.
Perempuan pertama yang menjadi Sekda di Sumatera ini mengatakan selama ini tidak ada sosok perempuan yang berani maju atau ikut pesta demokrasi di Kerinci. Padahal, kata Radmida, perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin.
Oleh karena itu Radmida berharap partai politik untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan bersama kaum laki-laki untuk menjadi calon-calon anggota DPRD baik di kabupaten maupun di Provinsi.
“Harus kita gunakan kekuatan ini, partisipatif penguatan terhadap suatu kelompok yang selama ini merasa dipinggirkan, tetapi pemerintah juga sudah memberi kesempatan itu,” tutupnya.