PADA 9 September 2015 lalu, acara groundbreaking proyek kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Fase I telah berlangsung seiring dengan bergaungnya suara sirine di kawasan Taman Anggrek, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Presiden Joko Widodo menekan tombol sirine bersama-sama dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Jokowi mengatakan, dirinya sudah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) soal proyek LRT Jabodetabek 2 Agustus 2015 lalu. Setelah berselang satu minggu, proyek LRT sudah bisa mulai dibangun. Menurut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), proyek kereta ringan ini dapat beroperasi pada awal 2018. Tahap I proyek ini akan melalui rute, Cibubur-Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Dukuh Atas. LRT fase I A dan Fase I B akan membentang dari Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer dan Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km.
Mengenai tarif tiket, pada awalnya dipatok Rp 37.500 untuk rute Cibubur-Dukuh Atas. Alasannya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai penggagas akan mengerjakan dan membiayai proyek ini tanpa sentuhan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Setelah melalui proses perundingan, Kemenhub memproyeksi harga tiket sekitar Rp 10.000 untuk rute Cibubur-Dukuh Atas. Tarif tersebut masih proyeksi awal. Bila dinilai terlalu tinggi, Kemenhub membuka opsi memberi subsidi (Public Service Obligation/PSO).
Mendongkrak Nilai Properti di Cibubur
Proyek kereta ringan (Light Rail Transit) rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 Kilometer ini akan melewati 21 stasiun. Jika telah beroperasi pada awal 2018, Anda hanya membutuhkan waktu tempuh selama 30 menit dari arah Cibubur menuju Dukuh Atas Jakarta Pusat dengan LRT.
Saat ini, warga Cibubur di Jakarta Timur kerap menghabiskan waktu 1,5 jam melewati jalan tol untuk sampai ke pusat kota Jakarta saat jam sibuk. Tentunya tingkat kemacetan pada tahun 2018 akan lebih padat seiring bertambahnya jumlah kendaraan. Menurut Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko, “Nanti Cibubur-Dukuh Atas hanya 30 menit,”
Ketika beroperasi, jarak antar kereta (headway) akan diatur selama 2-3 menit. 1 rangkaian (train set) kereta terdiri dari 3 kereta. Kapasitas 1 rangkaian bisa membawa 300 orang. Stasiun dan jalur kereta akan dibangun melayang di atas tanah atau elevated. Uniknya, kereta yang mampu melesat 80 Km/jam ini tidak dilengkapi masinis. Pergerakan kereta akan dikendalikan secara otomatis dari pusat kendali kereta.
Proyek LRT, fase I A yang membentang dari Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 km pembangunannya akan dimulai besok Rabu (9/9/2015). Proyek selanjutnya dilanjutnya pembangunan fase I B yang membentang dari Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 Km. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan prasarana kereta ini mencapai Rp 23,81 triliun.