DENGAN dibangunnya 432 Park Avenue di New York, Amerika Serikat, dunia kini genap mempunyai 100 gedung pencakar langit supertall atau ‘super ramping’ yang mempunyai ketinggian lebih dari 300 meter.
Dilansir dari laman Okezone.com, Sabtu (16/1/2016), Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) mengatakan, genapnya keberadaan 100 gedung pencakar langit supertall membuktikan bahwa konstruksi pembangunan di dunia meningkat secara mencengangkan dalam beberapa tahun terakhir. Ini mencerminkan indikator pertumbuhan luar biasa dalam industri gedung pencakar langit tinggi dunia.
Sebelumnya, waktu yang dibutuhkan agar dunia mempunyai 50 pertama gedung supertall selama 80 tahun, berkisar dari 1930 hingga 2010. Namun kini, gedung supertall di dunia telah tumbuh dua kali lipat dari 50 menjadi 100 hanya dalam kurun waktu yang tergolong sangat cepat, yakni lima tahun.
Pembangunan apartemen dan kondominium dengan lebih dari 88 lantai ini rampung pada 23 Desember 2015. Sebagian dari gedung ini dapat disewakan.
Dengan ketinggian mencapai 425,5 meter, 432 Park Avenue menjadi gedung hunian tertinggi di dunia dan nomor 14 tertinggi secara keseluruhan. Yang mengagumkan, tingkat kerampingan gedung ini juga termasuk ekstrim.
Mayoritas didominasi bangunan Asia dan Timur Tengah
Mayoritas gedung pencakar langit supertall baru berasal dari Asia dan Timur Tengah. Itu termasuk Jeddah Tower, yang akan menjadi bangunan tertinggi di dunia, mengalahkan Burj Khalifa.
Kedua benua tersebut mencerminkan tren konstruksi supertall yang muncul selama satu dekade terakhir. Meski demikian, New York tetap merupakan pusat aktif untuk konstruksi supertall di Amerika Serikat (AS).
Rampungnya 432 Park Avenue menjadikan New York sebagai kota yang memiliki jumlah gedung supertall terbanyak kedua di dunia. Sementara itu, meskipun jumlah gedung supertall didominasi oleh Dubai, namun gedung tertinggi yang dimilikinya harus puas berada di peringkat ke-18 sedunia.
Dengan rasio kerampingan 1:15, para menara supertall melambangkan tipologi ‘superslim‘ alias ‘super ramping’ yang bisa diwujudkan berkat kemajuan teknologi ketahanan lateral. Bangunan-bangunan ini sangat lazim ditemukan di daerah perkotaan padat seperti New York, di mana harga perumahan, terbatasnya ketersediaan lahan dan melonjaknya hunian mewah, menjadikan mereka membangun bangunan ‘super ramping’ ini.