KAYUARO - Hujan lebat yang mengguyur sebagian kawasan di Kabupaten Kerinci pada Rabu (14/9) menyebabkan longsor di Desa Bedengdua, Kayuaro Barat. Dua orang tertimbun, salah satunya ditemukan tewas.
Informasi yang dihimpun Metro Jambi, hujan lebat mengguyur kawasan itu mulai sekitar pukul 14.30 WIB. Sedangkan longsor terjadi sekitar pukul 16.35 WIB.
Tanah di perbukitan Bedengdua amblas menimpa sejumlah rumah. Ada dua unit rumah warga yang diterjang longsor.
“Saat ini warga sedang mencari diduga ada dua korban hilang,” ungkap Camat Kayuaro Barat Adi Kusumo.
Reno, warga Kayuaro yang juga anggota DPRD Kerinci mengatakan bahwa hingga sore kedua korban belum ditemukan. Belakangan, salah satu korban atas nama Narli (60) ditemukan dalam keadaan selamat.
“Warga masih melakukan pencarian karena satu orang korban belum ditemukan," kata Reno. Dalam hujan, warga mencari dengan alat seadanya, seperti cangkul dan sekop.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kerinci Darifus memastikan bahwa longsor merusak dua rumah warga. “Satu rusak berat dan satu rusak ringan,” katanya.
Menurut Darifus, begitu mendapat kabar adanya musibah itu, BPBD langsung menurunkan tim menuju lokasi. Sementara warga sudah lebih dulu mencari para korban.
Dia menjelaskan, dua warga yang tertimbun longsor adalah Narli (60) dan Uli (15). Menjelang Maghrib, Narli ditemukan dalam keadaan selamat. “Dia mengalami luka-luka, sedangkan Uli masih dalam pencarian,” sebutnya.
Empat jam melakukan pencarian, yakni dari pukul 16.00 WIB, sekitar pukul 19.15 WIB, korban bernama Uli ditemukan sudah meninggal dunia. Darifus mengkonfirmasi penemuan korban berusia remaja itu.
Darifus mengatakan, longsor terjadi karena intensitas hujan yang tinggi sejak siang. “Rumah korban berada tepat di tebing, yang jatuh bersama longsoran lalu menimpa rumah di bawahnya,” ujarnya.
“Tim BPBD sudah menuju lokasi,” tambahnya. Dia mengingatkan agar warga yang tinggal di tebing-tebing dan sungai mewaspadai longsor lanjutan.
Sebagian besar rumah-rumah warga di Desa Bedengdua memang dibangun di tebing. Di bagian bawah mengalir sungai kecil. Pemukiman di desa berpenduduk sekitar 1.500 jiwa ini terbilang padat.