Sabtu, 1 April 2023

Kapan Allah Mengabulkan Doa Kita ?

Jumat, 03 Februari 2023 | 13:51:28 WIB


ilustrasi
ilustrasi / istimewa

PERTANYAAN ini mungkin menjadi pertanyaan kita semua manakala kita menanti dengan penuh harap suatu pengabulan doa yang kita panjatkan kepada Allah Tuhan kita.

Manakala dalam dimensi pemikiran kita doa yang dipanjatkan belum juga terkabul, muncul pertanyaan-pertanyaan ragu, apakah doa kita akan terkabul atau tidak? Atau Allah menunda pengabulan doa kita ? Lalu kapan Allah mengabulkan doa yang kita panjatkan?

Beberapa nara sumber terkemuka sering menjelaskan adanya doa yang ditunda pengabulannya oleh karena tidak terpenuhinya beberapa persyaratan untuk terpenuhinya pengabulan doa, atau karena waktu berdoanya yang tidak tepat. Atau doa itu tidak dikabulkan sama sekali karena pertimbangan-pertimbangan tertentu yang hanya Allah yang mengetahui-Nya.

Mayoritas umat muslim rata-rata percaya dengan statement tersebut yang dalam dimensi pemikiran saya akan membuat umat muslim psimis, malah menjauh dari Allah manakala doanya (menurutnya) tidak terkabul.

Sekali-kali tidak. Allah tidak pernah membiarkan/mengabaikan doa umat manusia berlalu begitu saja. Allah juga tidak pernah menunda-nunda doa kita yang kita panjatkan kepada-Nya. Dengan segala kemahaan-Nya Allah senantiasa mengabulkan doa-doa umat manusia yang berdoa kepada-Nya. Allah berfirman :

Tuhanmu berfirman : “berdoalah kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkannya. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina”. (Q.S Al-Mu’min : 60).

Firman-Nya lagi :

Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku  dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Q.S Al-Baqarah :186).

 

Itulah pernyataan Allah dalam Al-Quran yang merupakan janji pengabulan doa bagi siapa saja yang berdoa kepada-Nya.

 

Jangan pernah berfikir Allah akan mengingkari janji.  Tidak pernah dan tidak akan pernah Allah mengingkari janji. Jika Dia berjanji akan mengabulkan doa siapa saja yang berdoa kepada-Nya, pasti janji itu akan dipenuhi.

 

Sekarang masalahnya adalah doa itu belum terkabul. Apakah Allah menunda pengabulannya ?

 

Saya rasa tidak. Allah tidak akan menunda-nunda permintaan kita jika kita berdoa kepada-Nya. Malah yang justru harus dipertanyakan adalah diri kitanya dalam mengajukan permohonan doa.  

 

?Pernahkan dalam berdoa wujud kita seolah-olah berada dihadapan Allah?

?Adakah keyakinan kita terhadap Allah pasti akan mengabulkan doa kita ?

?Adakah kesungguhan kita dalam memanjatkan doa ?

?Atau jangan-jangan doa yang dipanjatkan hanya sekedar lipstik (ceremonial).

 

Tanyakan kepada hati kita apakah benar kita telah meminta apa yang kita butuhkan kepada Allah ?

Jangan tanya kapan dan selagi apa kita berdoa. Karena sesungguhnya Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan pun, dimana pun, siapa pun yang berdoa kepada  Allah  dengan sesungguh-sungguhnya berdoa, sehingga meraskan Allah yang diminta pertolongan itu berada dihadapannya, dan meyakini doanya akan dikabulkan, pasti Allah akan mengabulkannya.

 

Pernahkah terfikirkan bahwa doa-doa yang kita panjatkan selama ini merupakan doa-doa yang Allah telah berikan sebelum kita meminta. Contoh kita berdoa : “Ya Allah berikanlah kepada Hamba rezeki yang berlimpah”. Rezeki yang mana? Bukankah telah Allah berikan rezeki yang melimpah ruah yang tidak bisa diukur dengan nominal uang? Udara yang kita hirup, air yang kita minum adalah dua contoh rezeki yang disiapkan Allah tanpa harus diminta. Jadi meminta rezeki kepada Allah rezeki mana yang diminta?

 

Berdoalah apa saja yang kita butuhkan. Mintalah kepada Dia secara kongkrit apa yang kita perlukan. Mengadulah tentang semua kesulitan-kesulitan kita dan mintalah jalan keluarnya.  Sampaikan apa yang menjadi beban fikiran, perasaan dan kehidupan lainnya. Jadikan Allah tempat curhat kita karena Dia yang menciptakan kita, Dia yang memelihara kita, Dia yang melindungi kita dan Dia curahan segala sesuatu.

Allah  itu  Maha  segala  Maha.  Tidak mungkin bagi Allah akan menunda permintaan kita jika kita meminta kepada-Nya. Seluruh umat manusia dengan segala kebutuhannya di muka bumi ini belum seberapa dibandingkan dengan luasnya alam semesta yang diciptakan-Nya. Semua kebutuhan alam semesta ini telah disiapkan oleh Allah.

Atau tidak perlu terlalu luas membandingkan dengan alam semesta, kebutuhan seluruh manusia di muka bumi ini telah Allah cukupkan segala sesuatunya di bumi ini juga.

Saya rasa belum terkabulnya suatu doa, bukan karena Allah yang menunda pengabulan doa itu, tetapi lebih disebabkan oleh faktor kitanya yang tidak meminta secara kongkrit, sungguh-sungguh dan ragu atas pengabulan doa tersebut.

Bagaimana suatu doa akan terkabul jika yang berdoa ragu doanya akan dikabulkan (psimis).

Bagaimana suatu doa akan terkabul jika doa-doa yang diucapkannya hanya ceremonial belaka tanpa merasakan adanya kehadiran Allah sebagai wujud yang dimintai permohonan.

Bagaimana suatu doa akan terkabul jika kita tidak meyakini Allah sebagai wujud yang menerima dan mengabulkan doa-doa.

Mungkin terlintas dalam fikiran kita mungkinkah kita bercerita tentang keinginan duniawi kita kepada Allah? Apa mungkin kita meminta hal-hal yang sifatnya materialistik kepada Allah?

Kenapa tidak !! Allah berfirman :

Katakanlah Allah itu Esa. Allah tempat bermohon segala sesuatu(Q.S Al-Ikhlash : 1 – 2).

Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita urusan-urusan duniawi pun harus tetap memohon kepada Allah. Misalnya sholat Dhuha yang ada kaitannya dengan pemberian rezeki duniawi. Atau sholat Istikharah yang ada kaitannya dengan kebimbangan memilih suatu urusan.

 

Yakinlah, bahwa tidak atau belum terkabulnya doa bukan karena Allah tidak atau menunda pengabulan. Dari dimensi Allah, Dia Maha kaya dan Maha segala-galanya. Mustahil permintaan kita yang tidak seberapa dibandingkan kemahaan-Nya tidak dipenuhi oleh Allah.

Kita harus introspeksi kenapa doa yang kita panjatkan tidak atau belum terkabul. Mungkin kita tidak merasa sedang berada dihadapan Allah ketika kita berdoa. Mungkin juga doa yang kita panjatkan hanya ceremonial tanpa kesungguhan. Mungkin juga kita ragu dengan doa yang kita mohonkan apakah dikabulkan atau tidak. Atau tanyakan kepada hati kita kemungkinan lainnya yang menyebabkan doa tidak atau belum terkabul.

Jangan berprasangka Allah menunda atau bahkan tidak mengabulkan doa karena pertimbangan ini dan itu. Tidak demikian. Allah kita adalah Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta Maha Mengabulkan doa-doa kita yang kita panjatkan dengan kesungguhan kepada-Nya. Tidak pernah Allah meninggalkan kita walau hanya sekejap. Dialah Yang Maha Hidup yang tidak pernah tidur sekejap pun.


Penulis: Dadang Firdaus, S.Ag
Editor: Ikbal Ferdiyal



comments