JAMBI - Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh kini sedang mematangkan rencana membangun tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional. TPA sampah regional diharapkan mampu mengatasi masalah sampah dan pencemaran lingkungan di kedua daerah.
Rencana pembangunan TPA regional ini difasilitasi anggota DPRD Provinsi Jambi asal dapil Kerinci, Fadli Sudria. “Saya memfasilitasi kedua daerah ini untuk mendapatkan anggaran membangun TPA regional dari APBN,” ujar Fadli, Selasa (3/8).
Menurut Fadli, TPA regional ini sangat penting baik bagi Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungaipenuh. Setiap hari, kata politisi PAN ini, produksi sampah yang terkelola di Sungaipenuh diperkirakan mencapai 50 ton, sementara dari Kerinci sekitar 20 ton.
Sungaipenuh, kata dia, memerlukan TPA yang lebih layak untuk jangka panjang. Sedangkan Kerinci juga berkepentingan membangun TPA regional karena dampak lingkungan sampah dari Sungaipenuh juga dirasakan warga Kerinci.
Fadli sudah mempertemukan sejumlah pihak pada pekan lalu. Dia mempertemukan Asisten II Kota Sungaipenuh Herman dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Bappeda, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta berdiskusi dengan Kepala Dinas LH Kerinci Askar Jaya.
Fadli menjelaskan, anggaran pembangunan TPA yang diperkirakan sekitar Rp 80 miliar akan diusulkan dari APBN.
Pemerintah Provinsi, melalui Bappeda, Dinas LH dan Dinas PUPR, akan dilibatkan dalam perencanaan, pengelolaan dan penyediaan dana pendamping.
TPA regional adalah TPA yang dipakai dua daerah atau lebih. Diantara TPA regional yang telah dibangun dan dikelola dengan baik berada di Kota Payakumbuh seluas 15 hektar. Selain Kota Payakumbuh, TPA ini dimanfaatkan oleh Kabupatan Limapuluh Kota, Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
Fadli meminta Dinas LH dan Dinas PUPR segera melakukan survei awal dan menyiapkan dokumen feasebility study (FS) atau studi kelayakannya. “Nanti akan kita fasilitasi juga studi banding ke Payakumbuh atau daerah lain yang sudah memiliki TPA regional,” katanya.
Asisten II Wali Kota Sungaipenuh Herman mengatakan bahwa TPA regional sangat diperlukan karena TPA yang ada di Kota Sakti itu tidak representatif untuk jangka panjang. Keterbatasan lahan di Sungaipenuh menjadi pertimbangan utama untuk mewujudkan TPA regional di Kerinci.
TPA regional Keirnci dipekirakan memerlukan areal seluas 5-10 hektar. Kepala Dinas LH Kerinci Askar Jaya mengatakan, Pemkab Kerinci sangat-sangat mendukung rencana ini.
Pemkab Kerinci memiliki lahan seluas 30 hektar di Sembulung Pantai, Kecamatan Bukit Kerman, yang sebagian akan dialokasikan untuk TPA regional.
“Kita sangat mendukung rencana yang diharapkan mendapat anggaran APBN ini. Dari kebutuhan lahan 5-10 hektar, kita bisa sediakan lebih dari itu,” ujarnya.
Menurut Askar, TPA regional adalah kebutuhan urgen bagi Kota Sungaipenuh dan Kerinci sebab masalah persampahan di Sungaipenuh juga akan berujung ke Kabupaten Kerinci.
“Bila misalnya sampah yang tak terangkat hanyut ke sungai, maka semua larinya juga ke sungai-sungai di Kabupaten Kerinci dan ke Danau Kerinci,” ujar Askar.
Karena itu, kata dia, bukan soal kepentingan Sungaipenuh atau Kerinci, masalah sampah ini harus diatasi bersama.