ORANG tua Riski Rahmat Ramadhon, bocah raksasa asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tidak pernah mengira anaknya memiliki berat badan berlebihan atau ekstrim dengan bobot 120 kg.
Salian Sukiro (40), ibu Riski menceritakan, Riski ketika lahir 5 November 2005 lalu di Palembang memiliki bobot badan normal, yakni 3,2 kilogram (kg).
Bahkan ketika Riski berusia tiga hingga empat tahun, dia terbilang kurus. “Pernah ada keluarga yang bilang, Riski ini kayak tidak diurus. Itu saking kurusnya anak saya ini,” ungkap Salian Sukiro yang dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Kamis (21/7).Keadaan itu mulai berubah, ketika Riski duduk di kelas empat SD. Tubuhnya mulai membesar. Bobotnya kala itu, sudah mencapai 40 kg.
Edi Hartono, ayah Riski menambahkan, ketika berat badan anaknya naik merasa gembira. Tetapi, ternyata berat anaknya terus mengalami kenaikan drastis.Ketika naik kelas lima SD, bobot bocah 11 tahun itu menanjak menjadi 75 kg. Tahun lalu, kenaikan bobot badan Riski kembali naik hingga 90 kg.
Kondisi itu sempat dibawa konsultasi ke dokter, karena beban badan anaknya tidak kunjung turun. Tidak hanya itu kala bulan puasa, bobotnya naik lagi hingga 102 kg. Habis lebaran, tubuh bocah yang memiliki tinggi 145 cm itu, membengkak hingga 120 kg.
“Habis lebaran, dia bisa tidur saat lagi duduk di kloset WC. Kadang fajar jam empat berendam di bathup, karena kepanasan,” jelas ibunya.