• Minggu, 24 September 2023

Di Balik Fenomena Anak Bermata Biru Pekanbaru

- Selasa, 6 Oktober 2020 | 17:24 WIB

Bukan Sindrom Waardenburg

“Tambah cantik anaknya, Pak! Kulit hitam manis, rambut ikal dan mata biru,” kata dokter spesialis mata Nofri Suriadi setelah melihat foto-foto Zizy bermata biru, yang dikirim wartawan Antara di Pekanbaru.

Dokter spesialis mata di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ini mengatakan, kasus mata biru di keluarga Zizy bukan karena sindrom Waardenburg. Saat ini juga sedang ramai jadi perbincangan tentang keunikan orang Suku Buton di Provinsi Sulawesi Utara, yang banyak bermata biru karena sindrom Waardenburg. Fenomena mata biru suku Buton sampai menjadi ulasan media massa di Eropa.

Secara ilmiah, sindrom itu merupakan mutasi genetik turun-temurun yang sangat langka, dan selain membuat warna mata berbeda, juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran. Namun, untuk kasus Zizy diyakini berbeda.

“Bukan,” kata dr Nofri Suriadi singkat

Menurut dr Nofri Suriadi, keluarga Zizy memiliki iris mata biru seperti orang Eropa, yang diturunkan secara genetika dan tidak banyak terjadi di Indonesia. Iris berfungsi mengatur cahaya yang masuk, dan menentukan warna mata manusia. “Kalau lihat fotonya, ini warna irisnya yang biru, sehingga dilihat dari luar atau dari jauh, terlihat bermata biru,” katanya.

Ia menjelaskan warna iris diturunkan dari orang tua ke anak, sama halnya dengan warna rambut. Untuk orang Indonesia, pada umumnya rambut berwarna hitam dan iris warna coklat tua. Sedangkan, pada sejumlah orang seperti Zizy, warna irisnya biru seperti orang Eropa pada umumnya.

Ia menjelaskan, warna mata biru tersebut diturunkan secara genetika. Pola pewarisannya bermacam-macam, ada yang dominan, resesif, dan lain sebagainya. Apabila pola pewarisannya dominan, maka kemungkinan besar iris anaknya nanti juga akan berwarna biru. Sedangkan, pada pola pewarisan resesif, mata biru tersebut bisa muncul dan bisa juga tidak pada generasi selanjutnya.

“Kalau pola pewarisannya resesif, bisa jadi di nenek pas tidak muncul, tapi ada gen pembawa warna tersebut yang muncul pada anak atau cucunya,” katanya.

Menurut dia, iris warna biru pada orang Indonesia ada, tapi tidak banyak terjadi. Ia mengaku pernah menemukan kasus serupa di Jakarta dan selama praktik sebagai dokter spesialis mata di Kota Pekanbaru.

“Karena saya praktik di Pekanbaru, kasus seperti ini saya lihat di Pekanbaru, dan di Jakarta waktu saya sekolah di Jakarta dulu,” katanya.

Yang terpenting, dr Nofri Suriadi mengatakan, iris biru di keluarga Zizy tidak berdampak buruk pada kesehatan penglihatan mereka. “Ini tidak ada masalah untuk kesehatan mata. Warna iris ini sama seperti iris orang Eropa, biru,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Tahun Kerbau Logam, Ini Shio yang Paling Beruntung

Jumat, 12 Februari 2021 | 09:15 WIB

Enam Makanan Ikonik Khas Imlek

Jumat, 12 Februari 2021 | 09:04 WIB

Serda Maria, Prajurit Kowad Berambut Pirang

Rabu, 20 Januari 2021 | 16:42 WIB

Di Balik Fenomena Anak Bermata Biru Pekanbaru

Selasa, 6 Oktober 2020 | 17:24 WIB

Rumah Batu: Jejak Sejarah Islam Jambi

Minggu, 20 Mei 2018 | 22:25 WIB

Masjid Batu, Masjid Bersejarah di Jambi

Minggu, 20 Mei 2018 | 22:15 WIB

Tradisi Unik Ramadhan di Palestina

Jumat, 18 Mei 2018 | 11:45 WIB
X