METROJAMBI.COM - Di sejumlah daerah, masih banyak ditemukan bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial.
Meski sudah berusia tua, namun bangunan-bangunan peninggalan zaman kolonial masih berdiri dengan kokoh.
Lantas muncul pertanyaan bagaimana bisa bangunan zaman kolonial masih berdiri dengan kokok hingga saat ini?
Baca Juga: KPK Kembali Periksa Tiga Saksi Kasus Korupsi Pengesahan RAPBD Provinsi Jambi
Adapun bangunan zaman kolonial yang hingga saat ini masih berdiri kokoh seperti Gereja Blenduk di Semarang yang dibangun pada tahun 1753.
Ada juga Museum Fatahilah di Jakarta yang dibangun pada tahun 1707, Benteng Rotterdam di Makassar yang dibangun tahun 1545, dan Villa Isola di Bandung yang dibangun tahun 1933.
Mengutip akun Instagram @kemenpupr, ada beberapa alasan bangunan zaman kolonial awet hingga ratusan tahun, yakni:
1. Ketebalan dinding
Baca Juga: 19 Mahasiswa Jambi dari Sudan Tiba di Jambi
Ketebalan dinding bangunan zaman kolonial dapat mencapai 80-100 cm, berbeda dengan bangunan yang dibangun pada zaman modern.
Adapun ketebalan dinding bangunan zaman modern kurang lebih hanya 15 cm, sangat jauh berbeda dengan ketebalan dinding bangunan zaman kolonial.
2. Fungsi dinding
Pada zaman kolonial, dinding juga berfungsi sebagai struktur utama. Sedangkan kerangka struktur pada bangunan modern, biasanya adalah konstruksi beton.